TRIBUNNEWS.COM - Klub raksasa Liga Spanyol, Barcelona tengah dihadapkan dengan situasi sulit mengenai polemik upah pemain.
Barcelona tengah berkutat dengan masalah pemotongan gaji yang hingga kini menuai pro dan kontra dari pemainnya.
Sejumlah pemain senior dikabarkan tak menerima langkah yang dilakukan Barcelona untuk memangkas gajinya hingga 50 persen.
Selain itu, imbas dari masalah pemotongan gaji yang berlarut-larut membuat perpanjangan kontrak Lionel Messi dengan Blaugrana masih tersendat.
Baca juga: Simeone Kirim Sinyal Perang Buat Real Madrid dan Barcelona, Jangan Sekali-kali Remehkan Atletico
Baca juga: Bursa Transfer, AC Milan Siap Datangkan James Rodriguez, Barcelona & Arsenal Berebut Renato Sanches
Masalah keuangan Barcelona benar-benar membuat Joan Laporta kerepotan.
Beban utang yang ditinggalkan era presiden sebelumnya jadi sumber masalah hingga sekarang.
Barca harus memotong beban gaji secara ekstrem agar bisa mendaftar pemain pemain baru dan membarui kontrak Lionel Messi.
Artinya, saat ini kondisi finansial Blaugrana lagi tidak baik-baik saja.
Dilansir dari laman Dailymail, Barcelona harus memangkas sekitar RP 4 triliun dari beban gaji pemain pada musim panas kali ini.
Keputusan yang diambil oleh Barcelona berkaitan dengan pemenuhan syarat batas gaji yang diberikan klub kepada pemain. Hal ini sudah ditentukan oleh otoritas LaLiga.
Nyatanya tak semua pemain Azulgrana tak mau menerima keputusan yang diambil.
Di antaranya ialah Gerard Pique, Jordi Alba, hingga Sergi Roberto menolak untuk gajinya dipangkas.
Sialnya bagi Barcelona, mereka sudah terlanjur mendatangkan pemain baru seperti Sergio Aguero, Eric Garcia dan Memphis Depay pada bursa transfer pemain musm manas ini.
Mau tak mau Blaugrana juga harus mengeluarkan uang untuk meberikan gaji kepada pemain anyarnya itu.
Untuk menutupi batas yang ditentukan LaLiga plus utang besar yag dimiliki, Barcelona menjual sejumlah pemainnya.
Peraih Copa Del Rey musim lalu itu telah melepas Junior Firpo dan Matheus Fernandes.
Pergerakan itu belum cukup. Blaugrana harus melepas pemain-pemain dengan gaji besar seperti Antoine Griezmann dan Philippe Coutinho.
Penjualan dua pemain ini seharusnya bisa menyelamatkan klub.
Di saat yang sama, Barcelona masih menunggu kesempatan penandatanganan kontrak baru Messi.
Sejauh ini Messi belum bisa meneken kontrak baru karena beban gaji Barcelona sudah melebihi salary cap.
Artinya, Barca harus menjual pemain terlebih dahulu, baru setelahnya Messi bisa meneken kontrak baru.
Situasi pelik yang dihadapi Barcelona membuat sang presiden klub, Joan Laporta turun tangan.
Ia yakin perlahan masalah yang mendera klubnya bisa teratasi.
"Anda [media] tahu betul batasan-batasan yang muncul karena utang kami. Rasionya begitu besar dan sangat menyulitkan bagi kami," kata Laporta.
"Kami bekerja dengan sangat baik bersama pihak La Liga. Kami harus mengikuti aturan-aturan yang ada, meski sebenarnya kami merasa peraturan di ini jauh lebih ketat daripada negara lainnya."
"Kami akan mengusahakan untuk meyakinkan LaLiga dengan masalah ini bisa selesai. Entah dengan melakukan pemotongan gaji ataupun formula lain," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Giri)