TRIBUNNEWS.COM - Mantan pemain Torino era 1980an, Massimo Brambati mempertanyakan kebijakan transfer yang dilakukan AC Milan.
Jika dibandingkan dengan Inter Milan dan Juventus, AC Milan menjadi tim Liga Italia yang paling agresif dalam perburuan pemain pada bursa transfer musim panas ini.
Namun lewat kacamata Massimo Brambati, apa yang dilakukan Rossoneri justru berpotensi menjadi blunder dalam perebutan Scudetto Serie A.
Baca juga: Potensi Lukaku Ukir Sejarah Jadi Manusia Paling Mahal di Liga Italia jika Tinggalkan Inter Milan
Baca juga: Pesan Peringatan Inter Milan kepada Chelsea dan Arsenal: Siapa Cepat Dia Dapat!
Sebagaimana yang diketahui, AC Milan sejauh ini menjadi klub paling boros di bursa transfer pemain musim panas.
Il Diavolo Rosso telah menghabiskan dana hampir 60 juta euro untuk memboyong deretan pemain anyarnya.
Sebut saja Olivier Giroud, Fikayo Tomori, Mike Maignan hingga Tonali menjadi amunisi baru Rossoneri untuk menyambut musim 2021/2022.
Jika klub kota Milan itu nampak agresif dalam mendatangkan pemain anyar, beda cerita dengan Nerazzurri dan Bianconeri.
IInter Milan baru mendapatkan satu pemain anyar. Itupun mereka boyong dengan status free transfer dari Rossoneri.
Ialah Hakan Calhanoglu yang diprakirakan kuat bakal menyandang tuga sebagai trequartista 'pelayan' bagi Romelu Lukaku dan Lautaro Martinez.
Sedangkan Juventus, klub Turin ini belum mendapatkan pemain anyar. Juventus memilih untuk mengamankan sejumlah pemain pilarnya.
Terdekat, satu nama yang paling santer merapat ke publik Turin ialah Kaio Jorge dari Santos.
Brambati pun memprediksi bahwa keaktifan sebuah tim dalam mendatangkan pemain baru tak menjadi jaminan bisa merengkuh sebuah gelar.
Ia tetap menjagokan Inter Milan menjadi favorit peraih Scudetoo Liga Italia.
"Memang benar ada 20 hari tersisa dalam pasar transfer pemain musim ini. Bagi saya, Inter Milan menjadi unggulan untuk meraih gelar juara," terangnya, seperti yang dikutip dari laman Pianet Milan.