- Hakim Ziyech cetak 2 gol
- Musim lalu banyak terkendala oleh cedera
- Jika bisa terus mempertahankan performanya, Ziyech bakal jadi pilihan utama Thomas Tuchel
TRIBUNNEWS.COM, LONDON- CHELSEA, dan Tottenham Hotspur sama-sama disibukkan dengan urusan striker. The Blues sedang berupaya mendapatkan Romelu Lukaku dari Inter Milan, sedang Tottenham sedang berusaha menahan Harry Kane supaya tak hengkang dari klub.
Tak adanya striker sentral itu sangat terasa saat kedua tim beruji coba di Stadion Stamford Bridge, Kamis (5/8) dini hari. Kedua tim dari London ini seperti tak punya titik fokus serangan yang jelas.
Spurs mengandalkan Son Heung-min, dan Lucas Moura yang sejatinya keduanya bukan striker natural. Sementara The Blues bersandar kepada Timo Werner, yang seperti musim lalu, masih belum bisa menunjukkan ketajamannya di depan gawang.
Untungnya Chelsea punya Hakim Ziyech. Penyerang sayap kanan ini jadi solusi di lini depan The Blues dengan mengemas dua gol brilian untuk membawa Chelsea unggul sementara 2-0.
Gol pertama lahir menit ke-16 hasil kerja keras dari N'Golo Kante yang merebut bola dari tengah lapangan, dan mengirimkan umpan untuk Ziyech. Penuh percaya diri, pemain Maroko berusia 28 tahun ini menggiring bola, dan dari luar kotak penalti melepaskan tendangan mendatar dengan kaki kiri yang tak bisa dihalau kiper anyar Spurs, Pierluigi Gollini.
"Saat kamu punya pemain berenergi di belakangmu seperti Kante, maka semuanya akan terasa jadi mudah. Kante menyelesaikan semua masalah di lini tengah. Jika dia tak ada, rasanya jadi aneh," kata Ziyech memuji penampilan all-out Kante.
Usai turun minum, di menit ke-49, Ziyech memperbesar keunggulan The Blues. Dia mencatatkan namanya sebagai pencetak gol kedua. Bermula dari umpan sembari tekel dari Marcos Alonso, bola diterima Ziyech yang berada di dalam kotak penalti. Meski dalam posisi kurang ideal, dikawal dua pemain lawan, dia bisa melepaskan tendangan dengan kaki kiri yang kembali mengoyak gawang Spurs.
Total selama 63 menit bermain, Ziyech tampil sangat atraktif. Dia mengemas lima peluang, dan terus meneror lini belakang Spurs dengan pergerakan, dan tendangan kaki kirinya yang akurat.
Jika bisa terus mempertahankan performanya seperti kemarin, Ziyech dipastikan akan bersinar musim ini. Musim lalu, kiprahnya sangat terganggu karena cedera. Dia absen dari pra-musim lalu hingga Oktober karena masalah lutut, kemudian absen lagi pada Desember karena masalah pinggul.
Setelah itu, Ziyech tak pernah benar-benar bangkit kembali. Gagal menemukan performa terbaik, meskipun faktanya dia masih berhasil mencetak enam gol dari 39 penampilan di semua kompetisi.
Sekarang adalah kesempatan baginya untuk memulai dari awal setelah bersinar sangat terang melawan Spurs. Di laga kemarin, Ziyech terlihat nyaman saat bermain tepat di belakang Werner. Meski posisi terbaiknya selama ini adalah di kedua sayap.
Di posisi sebagai penyerang gantung inilah, kemungkinan besar Chelsea akan mendapatkan potensi terbesar dari Ziyech. Meski, dia harus berkompetisi sangat ketat dengan Mason Mount di sana.
Kedua tim melakukan tujuh pergantian usai turun minum. Tottenham yang semula berada dalam tekanan mulai bisa bangkit, dan mencetak dua gol balasan melalui Lucas Moura pada menit ke-56 dan Steven Bergwijn pada menit ke-70. Skor imbang 2-2 bertahan hingga pertandingan berakhir.