TRIBUNNEWS.COM - Kehadiran Romelu Lukaku akan menjadi pelengkap Thomas Tuchel dalam skuat Chelsea di lini depan.
Chelsea yang biasa bermain dengan fleksibilitas taktis dan tekanan kini lebih bermain transisi cepat di bawah asuhan Thomas Tuchel.
Formasi 3-4-3 lebih ideal meskipun sedikit lambat, namun serangan itu ditentukan oleh penguasaan bola yang tenang oleh skuat The Blues, mulai dari lini pertahanan hingga lini serang.
Seperti halnya Pep Guardiola di Manchester City, Thomas Tuchel membuat 'kegaduhan' dalam sepak bola Eropa.
Baca juga: Prediksi Juara Liga Inggris, Chelsea & Manchester City Favorit, Man United & Liverpool 4 Besar
Mereka baru saja memenangkan trofi Piala Super Eropa setelah sebelumnya meraih gelar Liga Champions dengan mengalahkan Manchester City di final.
Materi pemain Chelsea sudah matang dan mumpuni, ditambah sentuhan cerdas dari sosok Thomas Tuchel.
Namun ternyata, hal itu belum cukup, musim panas ini The Blues kedatangan Romelu Lukaku, striker Belgia yang musim lalu menjadi andalan bagi Inter Milan untuk meraih Scudetto.
Pemain berusia 28 tahun itu berkembang pesat selama dua musim berseragam Hitam-Biru Nerazzurri di bawah asuhan Antonio Conte.
Dia memiliki naluri cetak gol yang kuat, percaya diri, dan pemimpin ketika berhadapan satu lawan satu dengan pemain lawan.
Dalam formasi 3-5-2 yang digunakan Antonio Conte, Lukaku terhubung dengan Lautaro Martinez yang memiliki konektivitas sangat baik dalam serangan balik atau disaat keduanya melakukan serangan.
Inilah yang akan diciptakan Thomas Tuchel dalam skuat Chelsea dengan sistem high-press.
Menurut Goal Internasional, secara teori ini hampir sama seperti Liverpool besutan Jurgen Klopp saat pertama kali meledak.
Baca juga: Transfer Romelu Lukaku ke Chelsea, Cintanya ke Inter Milan, Pengaruh Drogba dan Tuchel
Musim lalu, Timo Werner kerap tertinggal ketika Mason Mount mengirimkan umpan panjang dari lini tengah, tetapi kini dengan adanya Lukaku, dia bisa bergeser, lebih ke samping ataupun di belakang Lukaku, dengan memberikan ruang ekspose yang lebih kepada Lukaku.
Saat berseragam RB Leipzig, Timo Werner lebih baik dengan seorang penyerang untuk memberikan umpan, saat dia bekerja sama dengan Yussuf Poulsen atau Patrik Schick.