TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Bomber PSIS Semarang asal Brasil, Bruno Silva mencatatkan debut manis ketika tampil perdana bermain di Stadion Jatidiri, Sabtu (14/8/2021) kemarin.
Kesempatan tersebut bertepatan dengan PSIS yang mengadakan uji coba tertutup dengan tim PPLP Jawa Tengah sekaligus menjadi debut PSIS kembali bermain di Stadion Jatidiri yang saat ini sudah memasuki tahap akhir proses renovasi total.
Kali terakhir PSIS bermain di Stadion Jatidiri ketika PSIS berlaga di kompetisi Liga 2 tahun 2017. Kala itu, lawan terakhir yang dihadapi adalah tim Persis Solo di fase grup.
Merasakan pertama kali rumput lapangan Stadion Jatidiri, Bruno mengaku jatuh hati.
Dalam laga yang berlangsung dengan format 3 x 30 Menit tersebut, Bruno mencetak dua gol dalam kemenangan 5-0 untuk PSIS.
"Stadion Jatidiri sangat bagus dan kesan pertama yang luar biasa. Apalagi saya bisa mencetak gol," kata Bruno.
Kemenangan 5-0 tersebut seakan menjadi pelipur lara skuad Mahesa Jenar yang ditinggal pelatih Dragan Djukanovic. Sang juru taktik memilih mundur belum lama ini dan hengkang ke Liga Yunani.
Di sisi lain, kemenangan 5-0 tersebut merupakan kemenangan terbesar PSIS selama melakoni uji coba dalam masa persiapan menghadapi Liga 1.
Sebelumnya, PSIS menggelar uji coba melawan tim sepakbola PON Jawa Tengah (Menang 2-0), vs tim PS USM (Menang 2-0), vs Persekat Kabupaten Tegal (Menang 1-0), vs PSIM Yogyakarta (Menang 2-0).
Kemenangan besar PSIS atas tim PPLP Jateng kemarin diharapkan Bruno Silva menjadi tanda baik buat timnya yang akan segera menghadpai kompetisi Liga 1 mulai 27 Agustus mendatang.
"Semoga ini sebuah awal yang baik dan kedepannya saat PSIS berkandang di sini kami bisa selalu memberikan hasil yang terbaik. Terima kasih untuk Tuhan atas hasil hari ini," tandas Bruno Silva.
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Bruno Silva PSIS Semarang Bangga Cetak 2 Gol dalam Debut di Stadion Jatidiri, https://jateng.tribunnews.com/2021/08/15/bruno-silva-psis-semarang-bangga-cetak-2-gol-dalam-debut-di-stadion-jatidiri.
Penulis: Franciskus Ariel Setiaputra | Editor: galih permadi