News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga Inggris

Trent Alexander-Arnold, Bek Sayap Tangguh Liverpool, Buah Latihan Sadis Tim Akademi

Penulis: Guruh Putra Tama
Editor: Drajat Sugiri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bek andalan Liverpool, Trent Alexander-Arnold. Trent Alexander-Arnold pernah mengalami masa-masa perjuangan yang berat ketika berada di tim akademi Liverpool.

Neil Critchley tahu rasa sakit yang tumbuh ini adalah bagian penting dari adaptasi remaja itu ke posisi baru.

Sang pemain juga mengetahuinya, setelah menerima gagasan untuk mengubah dirinya sebagai bek kanan.

Critchley memahami bahwa tantangan harian seperti itu sangat penting jika Alexander-Arnold ingin membuat kemajuan yang stabil dan bertahap.

Melalui coba-coba – dan sebagian besar kesalahan pada masa-masa awal itu – dia akan belajar di mana posisi terbaik untuk dirinya sendiri ketika seorang penyerang berlari ke arahnya dengan bola.

Ia akan belajar bagaimana membentuk tubuhnya untuk mempengaruhi langkah lawannya selanjutnya dan bagaimana mengatur waktu merebut bola agar tidak melakukan overcommit atau melakukan pelanggaran.

“Jika pemain sayap itu sukses melawannya dalam latihan, kami hanya terus memberinya bola,” ungkap Critchley.

“Beberapa hari saya akan berpikir: 'Saya punya Trent di sini, dia akan menyerah'."

"Dan keesokan harinya dia kembali dan seolah-olah dia seperti: 'Benar, akan saya tunjukkan'," sambungnya.

Gelandang Inggris Manchester City Raheem Sterling (tengah) berlari dengan bola saat bek Inggris Liverpool Trent Alexander-Arnold (kanan) mendekat selama pertandingan sepak bola Liga Utama Inggris antara Liverpool dan Manchester City di Anfield di Liverpool, barat laut Inggris pada 7 Februari, 2021. LAURENCE GRIFFITHS / POOL / AFP (LAURENCE GRIFFITHS / POOL / AFP)

Critchley lantas menjelaskan alasan lain dari metode tak biasa dalam pola latihan tersebut.

"Sudah jelas Trent perlu dikonfrontasi dan dia perlu ditantang," ujar Critchley.

"Anda tidak akan bisa mempercayai dia bermain di depan 50.000 penonton di Anfield jika Anda tahu dia akan berhenti dan menyerah di saat-saat sulit."

"Anda tidak akan pernah bisa membuat atmosfer 50.000 orang, tetapi Anda dapat menempatkan dia dalam situasi dalam pelatihan di mana Anda tahu dia mungkin gagal."

"Selama Anda memberi tahu dia alasan mengapa Anda melakukannya, dia bisa melihat alasan di baliknya," lanjutnya.

(Tribunnews.com/Guruh)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini