TRIBUNNEWS.COM - Semua fans tentu sangat apatis melihat aktifitas Inter Milan di bursa transfer musim panas ini.
Berstatus pemegang Scudetto Liga Italia, Inter Milan melepas sejumlah pemain bintang.
Mulai dari Achraf Hakimi, Romelu Lukaku, Alexis Sanchez dan kehilangan Antonio Conte tentu menjadi kabar tidak menyenangkan.
Tetapi, bukan dengan Giuseppe Marotta.
Baca juga: Update Transfer Liga Italia Hari ini: 2 Pendatang Baru AC Milan Kian Dekat, Inter Bidik Thuram
Baca juga: Matteo Gabbia, Pagar di Lini Belakang AC Milan, Titisan Thiago Silva, Jaminan Maldini & Massara
Pria berusia 58 tahun ini tampak tenang, dengan situasi finansial yang terjadi dari Suning Holdings Group tidak membuatnya kalut.
Beppe Marotta memang tidak asing dengan situasi ini, mulai dari Atalanta, Sampdoria, Juventus hingga Inter Milan, Marotta kerap mengalami situasi yang sama.
Sejak di Sampdoria, Marotta sangat dekat dengan kalimat "membangun tim" atau "promosi'.
Ini adalah trademark Marotta, sejak bergabung ke Sampdoria, ia menjadi General Manager untuk Il Samp.
Datang pada musim 2001-2002, Sampdoria mencatatkan hasil terburuk dengan finish di papan bawah Serie-B.
Hanya butuh dua musim, untuk Marotta membawa Sampdoria promosi ke Serie A dan mencapai babak perempat final Coppa Italia.
Hasilnya, Beppe Marotta kemudian naik pangkat menjadi CEO (atau Amministratore delegato), Sampdoria jauh lebih bertaji.
Musim 2004-2005, Sampdoria menjadi peringkat enam di klasemen akhir dan nyaris lolos ke Liga Champions.
Dan pada 2007, Marotta mendatangkan Walter Mazzarri dan juga merekrut Antonio Cassano-Giampolo Pazzini hanya dengan harga 9 Juta Euro untuk keduanya.
Hanya tiga musim kemudian Sampdoria meraih spot Liga Champions pada 2009-2010, dengan duo Giampolo Pazzini-Antonio Cassano mengemas total 28 gol.