"Identitas kami adalah intensitas permainan dan setiap persiapan untuk bermain menyerang," ujar Lijnders.
Klopp dan Lijnders mengingatkan penggemar Liverpool akan duo Bill Shankly dan Bob Paisley yang menjadi legenda untuk The Reds dengan "Boot Room" yang terkenal.
Sama seperti Paisley, Lijnders adalah pria yang mengatur semuanya, dari meletakkan cone, memeriksa kontur tanah lapangan latihan hingga analisis pasca laga.
Kegilaan Lijnders akan sepak bola membuatnya tetap mengamati semua proses yang terjadi di Liverpool.
Ia selalu datang sebelum Klopp hadir di Melwood dan tetap bekerja setelah sampai di rumahnya di Fromby.
"Sehari dalam sepak bola dirancang di sekitar sesi - momen utama untuk memberikan dorongan kepada para pemain kami, ”jelas Lijnders.
“Saya tidak hidup pada hari Senin atau Selasa yang normal, tetapi pada hari pertandingan -1 atau -3. Ini kegilaan.
“Mari kita mulai hari dari saat sesi berakhir. Saya menonton sesi kembali ketika saya kembali di kantor, membuat beberapa catatan, berbicara dengan kepala fisio tentang ketersediaan untuk hari berikutnya dan jika para pemain merespons sesi dengan baik," ujar Lijnders di Liverpool Echo.
Maka, jangan heran meskipun Liverpool minim pergerakan di bursa transfer musim panas ini, mereka masih sangat bertaji di laga pembuka.
The Reds menunjukkan mereka masih pesaing untuk memperebutkan gelar juara Liga Inggris, dan tentu saja ada peran Lijnders di baliknya.
(Tribunnews.com/Gigih)