TRIBUNNEWS.COM - Ligue 1 2017, meninggalkan cerita kelam di akhir musim.
Lille saat itu menghadapi Amiens, pemain muda yang baru menjalani gol debutnya bersama Lille.
Secara reflek ia kemudian melompat ke tribun penonton, dan merayakan golnya.
Yang terjadi kemudian, pagar penonton rubuh, empat orang luka berat dan harus dilarikan ke rumah sakit.
Tetapi tidak ada satupun yang menyalahkan Fode Ballo-Toure yang merayakan gol tersebut.
Baca juga: Senjata Tersembunyi Difensore AC Milan - Jago Bertahan, Pelayan dan Garang Menyerang
Baca juga: Alasan Mengapa AC Milan Bakal Babak Belur di Liga Italia, Faktor Scudetto dan Pusat Perhatian
Meskipun Ballo-Toure merasa menyesal, namun sekali lagi, tidak ada yang menyalahkan insiden yang mungkin bisa merenggut nyawa.
Ballo-Toure musim ini didatangkan AC Milan dari Monaco, karirnya penuh liku meskipun dipenuhi talenta luar biasa sejak muda.
Ia merupakan jebolan akademi Paris Saint-Germain, bahkan Ballo-Toure adalah sosok berprestasi bersama tim muda PSG.
Pemain asal Senegal ini mengantarkan PSG ke Final UEFA Youth League, sebelum tumbang dari Chelsea pada musim 2015-2016.
Meskipun kalah dari Chelsea, performanya memancing banyak atensi dari para agen, dan Chelsea sempat tertarik mendatangkannya.
Gayung bersambut, Ballo-Toure juga ingin hengkang dari PSG setelah dana belanja besar-besaran, membuat Ballo-Toure yakin ia akan kesulitan mendapatkan tempat.
Namun, ketika itu, Ballo-Toure memilih Lille yang saat itu dilatih Marcelo Bielsa, dan bergabung pada akhir musim 2016-2017.
Masalah kemudian muncul, ketika Lille secara sengaja membiarkan Ballo-Toure berstatus bebas transfer, namun sudah bernegosiasi sejak semusim sebelumnya.
Ini melanggar aturan, karena Ballo-Toure menandatangani perjanjian kontrak sebelum kontraknya berakhir dengan PSG.
Baca juga: Misi AC Milan Ikuti Jejak Juventus Lucuti Kekuatan Sassuolo Dekati Kenyataan