TRIBUNNEWS.COM - Arsenal telah mengincar beberapa nama playmaker baru untuk mengisi pos tersebut setelah kekosongan posisi ditinggalkan oleh Mesut Ozil.
Dua nama yang paling dikaitkan kepindahannya menuju Arsenal adalah Martin Odegaard (Real Madrid) dan James Maddison (Leicester City).
Setelah melewati berbagai jalan terjal dalam hal negosiasi, Arsenal akhirnya berhasil mendapatkan salah satu dari keduanya.
Odegaard secara resmi telah berhasil diamankan Arsenal dengan status permanen dari Real Madrid pada musim panas ini.
Keberhasilan Arsenal mendapatkan Odegaard tak terlepas dari mahar 40 juta euro yang harus dikeluarkan demi merekrut Odegaard.
Baca juga: Arsenal vs Chelsea Liga Inggris - Ziyech dan Cante Siap Merumput, Tuchel Harap Tuah Lukaku
Baca juga: Kalah dari Tim Antah Berantah, Tottenham Hotspur jadi Bahan Ejekan Pendukung Arsenal
Kedatangan Odegaard diharapkan bisa menutupi kelemahan Arsenal dalam hal kebutuhannya akan posisi playmaker tim.
Odegaard sekarang harus mampu membuktikan kualitas terbaiknya kepada Arsenal yang telah bersedia merekrutnya sekaligus menyelamatkan kariernya setelah belum mampu masuk skuat Real Madrid.
Pemain asal Norwegia itu bahkan diharapkan bisa membuat Arsenal untuk segera melupakan Maddison.
Baca juga: Babak Belur di Laga Brentford vs Arsenal, Ben White Dapat Ceramah Singkat dari Legenda Liverpool
Salah seorang legenda Arsenal bernama Roy Parlour mengaku sangat senang timnya bisa mendatangkan pemain muda sekelas Odegaard.
"Odegaard adalah wonderkid yang hebat ketika dia pertama kali tiba di Real Madrid," akui Parlour dilansir Talk Sport.
"Tetapi dia mungkin belum berkembang secara maksimal, Arsenal lapar akan nomor sepuluh dan dia telah siap buat itu," tambahnya.
Parlour pun membandingkan kualitas yang dimiliki Odegaard dengan Maddison yang sempat menjadi incaran Arsenal pula pada musim panas ini.
Hanya saja memang harga mahal yang ditetapkan Leicester City membuat Arsenal mundur secara perlahan lalu lebih memilih Odegaard.
"Maddison sebenarnya mampu menjadikan tim seperti yang diinginkan, tetapi mungkin Leicester tidak menjualnya karena ada target posisi empat besar," ujar Parlour.