TRIBUNNEWS.COM - Kepergian Cristiano Ronaldo dari Juventus menuju Manchester United mewarnai kejutan bursa transfer pada musim panas ini.
Setelah berjuang bersama selama tiga tahun dengan Juventus, Ronaldo akhirnya memutuskan untuk meninggalkan tim asal kota Turin tersebut.
Cristiano Ronaldo meninggalkan warisan berupa dua gelar Liga Italia, Coppa Italia dan Piala Super Italia.
Torehan 101 gol dan 22 assist dari 134 penampilan menjadi bukti kontribusi positif Ronaldo bersama Ronaldo.
Kepergian Ronaldo pun tak lupa mendapat sorotan dari salah satu mantan pelatihnya yang kontroversial, Jose Mourinho.
Baca juga: Cristiano Ronaldo Bukan Jaminan Juarai Liga Inggris, Gary Neville: Jangan Lupakan City & Chelsea
Baca juga: Start Buruk Juventus Bersama Allegri, Bianconeri Harus Terbiasa Tanpa Cristiano Ronaldo
Mourinho memberikan reaksi khasnya sebagai salah satu pelatih yang kerap mengundang kontroversial lewat pernyataannya.
Dalam hal kasus Ronaldo, Mourinho tak terlalu terkejut dengan kepindahan mantan anak didiknya itu dari Juventus.
"Apa yang bisa saya katakan adalah logis, jika Juventus senang, Ronaldo senang, maka Manchester United juga senang," sindir Mourinho dilansir Express.
"Tentu itu akan menjadi kesepakatan yang sempurna,".
"Tidak perlu lagi membicarakan Ronaldo, dia telah menulis sejarah selama 20 tahun terakhir, saya tak punya apa-apa lagi untuk dikomentari," tukasnya.
Selain pernyataan sindiran diatas, Mourinho pernah melemparkan tudingan bahwa Juventus tak bisa menggunakan kualitas yang dimiliki Ronaldo.
Sebagaimana ibaratnya nuklir, Juventus tak bisa menggunakan alat dengan cara terbaiknya, begitu pula dengan Ronaldo.
"Juventus seperti punya senjata nuklir, tapi raksasa Italia itu tak tahu cara menggunakannya," sindir Mourinho menyikapi kegagalan Juventus mempertahankan gelar juara scudetto musim lalu.
Bahkan, tak lama sebelum saga kepindahan Ronaldo mencuat ternyata Mourinho sempat melayangkan pendapat tak terduga.