TRIBUNNEWS.COM - Claudio Lotito bukanlah Presiden klub yang mudah diajak negosiasi, baginya, pemain harus ditebus dengan harga pantas untuk hengkang dari Lazio.
Maka jangan heran jika Sergej Milinkovic-Savic yang diincar Manchester United, atau Ciro Immobile yang sempat diisukan kembali ke Juventus, justru masih berseragan Lazio.
Anomali terjadi ketika Maurizio Sarri masuk sebagai pelatih menggantikan sosok Simone Inzaghi yang bergabung ke Inter Milan.
Nama, Joaquin Correa, tidak masuk dalam skema yang diinginkan oleh Sarri, dan dengan cepat kini bergabung ke Inter Milan dan bereuni dengan Simone Inzaghi.
Baca juga: Sandro Tonali, Pewaris Mediano di AC Milan, Replikasi Pirlo, Verratti hingga Trapattoni
Nama Correa memang sudah menjadi buah bibir ketika pertama kali bergabung ke Sampdoria pada 2015 dari Estduiantes.
Kecepatannya sangat memukau, posisinyapun unik, ia bisa ditempatkan sebagai regista atau mezzala, tetapi beberapa menyebut kurang begitu tepat menggambarkan posisi Correa.
Aslinya ia adalah secon striker dalam skema 4-4-2, ia punya ketajaman dan juga daya jelajah yang cukup luas.
Atau Between The lines dalam sepak bola Inggris untuk menggambarkan Correa, posisinya diantara striker dan gelandang serang.
Dalam bahas Italia, tidak ada istilah baku untuk between the lines, tetapi merujuk pada buku Tom Williams, pemain yang berposisi tersebut biasa diucapkan sebagai dialogare oleh komentator Italia.
Posisi tersebut sangat tepat menggambarkan peran Correa, di Sampdoria ia lebih banyak bermain di belakang Manolo Gabbiadini atau Eder.
Di Sevilla posisinya sedikit berubah menjadi penyerang sayap dan sejatinya bermain cukup apik dengan tim asal Spanyol tersebut.
Ia mengemas 47 penampilan dalam dua musim di Liga Dpanyol, menorehkan total 5 gol dan 3 asis untuk tim Andalusia ini.
Bergabung ke Lazio, Simone Inzaghi tahu bagaimana menempatkan sang pemain.
Ia bermain persis di antara Milinkovic-Savic dan Ciro Immobile, dan bermitra dengan Luis Alberto.