Liverpool buntu, minim kreasi, Edouard Mendy hanya mendapatkan ancaman minor, bahkan 6 penyelamatan Mendy bisa dikatakan tidak ada yang istimewa.
Intesitas serangan Liverpool memang sangat padat, tapi lambat, dan sangat mudah diprediksi.
Thiago Alcantara yang dimasukkan di babak kedua tidak memberikan banyak dampak untuk permainan Liverpool, ia lebih banyak berkutat di lini tengah.
Diogo Jota tidak banyak berkreasi, sedangkan umpan tarik Andy Robertson dan Alexander-Arnold terlalu mudah untuk dibaca.
Sadio Mane, bahkan tidak menciptakan peluang apapun di babak kedua.
Ini yang menjadi masalah, hengkangnya Wijnaldum ke PSG, nyatanya mengurangi kreatifitas permainan The Reds.
Harvey Elliott memang cukup menjanjikan, namun terlalu dini baginya menjadi lini kreatif Liverpool.
Naby Keita juga belum menemukan performa terbaiknya sejak bergabung bersama Liverpool.
Adalah perjudian besar untuk Jurgen Klopp dengan minim belanja di bursa transfer.
Padahal, Piala Afrika akan digelar di akhir tahun ini, kemungkinan besar, The Reds akan kehilangan Naby Keita dan Mohamed Salah untuk membela Negara mereka, tanpa deputi yang sepadan, akan sangat sulit bagi Liverpool.
Ingat juga bahwa bulan Desember hingga Februari adalah bulan krusial untuk sebuah tim di Liga Inggris, gambaran gelar juara biasanya terlihat di periode tersebut.
Maka, Liverpool tentu sangat berharap penampilan prima dari Jordan Henderson dan Harvey Elliott, sembari menunggu kembalinya performa Naby keita.
Dan jika akhirnya Jurgen Klopp menelan hasil kurang memuaskan setelah jeda Internasional, maka tidak aneh jika wasit yang akan menjadi sasaran kritikan Klopp seperti yang ia tunjukkan kepada Anthony Taylor pekan lalu.
(Tribunnews.com/Gigih)