- Van Gaal ingin Oranye naik kelas
- Persaingan di Grup G paling ketat
- Belanda berpeluang raih enam poin di dua laga kandang di depan
TRIBUNNEWS.COM, AMSTERDAM- Louis van Gaal mencak-mencak. Pelatih Belanda berusia 70 tahun ini tak terima dengan performa timnya yang jauh dari harapan saat imbang 1-1 kontra Norwegia dalam lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Eropa grup G (2/9) lalu.
Hasil imbang itu menandai debutnya sebagai pelatih Oranye untuk ketiga kali dalam kariernya. Hasil akhir yang tak memuaskan karena tim asuhannya unggul penguasaan bola sampai 65%, dan melepaskan 17 tendangan ke gawang, namun hanya mampu bermain imbang 101.
"Kami mungkin berpikir bahwa tim Belanda ini adalah yang terbaik di dunia, tetapi ternyata tidak," ucap Van Gaal pedas pasca-laga kepada media Belanda, NOS.
“Kami harus berfungsi sebagai sebuah tim. Norwegia telah bermain sangat baik sebagai sebuah tim. Kemudian Anda harus menunjukkan kreativitas yang kurang kami miliki hari ini,” katanya menegaskan.
“Kami kehilangan bola, terlalu ceroboh dalam situasi yang tidak perlu kami lakukan. Itu karena tim lawan bertahan dengan sangat kompak. Maka itu tidak mudah. Kemudian Anda harus sangat kreatif dan yakin saat menguasai bola. Hal itulah yang tak kami lakukan," kata van Gaal, menyesali.
Raihan hanya satu poin itu membuat persaingan di grup G semakin ketat. Inilah grup neraka sesungguhnya di kualifikasi zona Eropa. Turki masih memimpin dengan delapan poin dari empat laga. Diikuti Belanda, Montenegro, dan Norwegia yang masing-masing mengemas tujuh poin, dan hanya beda selisih gol.
Latvia di posisi lima juga masih punya peluang meski mengantongi empat poin. Sedang Gibraltar menjadi lumbung gol sebagai juru kunci dengan kosong poin.
Tim Oranye punya peluang untuk menjauh saat menjamu Montenegro di Stadion Phillips, Eindhoven, Minggu (5/9), dilanjut dengan menjamu Turki di tempat yang sama tiga hari kemudian.
Sejauh ini, Belanda baru sekali menggelar laga kandang saat menggebuk Latvia 2-0. Selebihnya mereka bermain tandang saat imbang 1-1 kontra Norwegia, menggilas juru kunci Gibraltar 0-7, dan dipermak Turki 4-2.
Jelas, Oranye harus benar-benar memanfaatkan keuntungan sebagai tuan rumah untuk memetik enam poin di dua laga berikut. "Kami harus memastikan tim ini bisa memainkan bola dengan benar. Kami harus naik kelas, lebih berani menunjukkan keberanian, dan bermain lebih dalam," kata van Gaal menjelaskan filosofinya untuk meraih kemenangan.
Van Gaal punya kredibilitas tinggi di negaranya, dimana rekornya adalah hanya sekali kalah dalam 18 kali menangani Oranye dalam kualifikasi Piala Dunia. Tapi mereka harus ekstra hati-hati melawan Montenegro yang jadi paket kejutan musim ini. Skuat asuhan Miodgrag Radulovic ini sukses menahan Turki 2-2 di laga terakhir.
Sempat tertinggal 0-2, Montenegro bangkit lewat gol pemain Lazio, Adam Marusic lima menit setelah turun minum, sebelum pemain pengganti Risto Radunovic mencetak gol penyeimbang dramatis pada menit ke-97.
Tim berjuluk "The Brave Falcons" ini menunjukkan kemajuan signifikan. Mereka telah mengklaim tujuh poin dari empat laga pertama, Jumlah itu hampir setengah dari 16 poin yang mereka kumpulkan dalam 10 kualifikasi turnamen major terakhir yang mereka ikut.
Namun, bagaimana pun Montenegro tetap tak diunggulkan di laga ini. Mereka menuju Stadion Phillips dengan dibayangi rekor buruk melawan tim-tim elite di peringkat 12 besar FIFA: kalah lima kali dari enam laga terakhir, dan kebobolan 19 gol dalam prosesnya.(Tribunnews/den)
Kualifikasi Piala Dunia 2022
Zona Eropa Grup G
Stadion Philips, Eindhoven
Minggu (5/8) dini hari
S-K-M-M-M
Belanda 4-3-3
Bijlow; Dumfries, De Vrij, Van Dijk, Blind; Klaassen, De Jong, Wijnaldum; Berghuis, Depay, Gakpo
S-K-S-K-M
Montenegro 4-4-2
Mijatovic; Vesovic, Savic, Vujacic, Tomasevic; Marucic, Scekic, Kosovic, Haksabanovic; Bosovic, Durdevic
Posisi Klasemen
No Negara Poin
1 Turki 8
2 Belanda 7
3 Montenegro 7
4 Norwegia 7
5 Latvia 4
6 Gibraltar 0