Hasil tersebut patut disesali Italia mengingat mereka menciptakan banyak peluang bagus, salah satunya via sepakan penalti Jorginho pada menit ke-53.
Akan tetapi, tembok kokoh bernama Yann Sommer memastikan Italia gagal mencetak gol ke gawang Swiss.
Yann Sommer sukses membaca dan menangkap bola hasil sepakan penalti Jorginho.
Sang kiper 32 tahun secara tenang menjatuhkan diri ke arah kirinya dan nyaman menangkap tembakan mendatar Jorginho.
Penalti untuk Italia lahir setelah Domenico Berardi dilanggar Ricardo Rodriguez di kotak 16 meter.
Sommer pun merusak rekor 100 persen Jorginho kala menjadi algojo penalti Italia pada waktu normal.
Sebelum tembakannya dihentikan Sommer, Jorginho selalu sukses menjadi eksekutor penalti Italia dalam lima kesempatan.
Tendangan penalti teknik “hop” ala Jorginho pernah menaklukkan gawang Lukasz Fabianski (Polandia), Lukas Hradecky (Finlandia), Alexandros Paschalakis (Yunani), Aram Hayrapetyan (Armenia), dan Wojciech Szczesny (Polandia).
“Ada momen lain di mana kami seharusnya mencetak gol tapi gagal melakukannya."
"Jorginho telah memberikan kami begitu banyak kebahagiaan, hal itu tidak terjadi hari ini. Namun, itu wajar,” kata bek kanan Italia, Giovanni di Lorenzo.
Yann Sommer memang terkenal jago dalam menghadapi situasi penalti.
Bukan cuma Jorginho yang pernah dibuat frustrasi oleh kiper Borussia Moenchengladbach itu.
Pada 15 November 2020, juga di St Jakob-Park, Sommer sukses membuat eksekutor penalti andal Spanyol, Sergio Ramos, gigit jari,
Dalam laga UEFA Nations League itu, Sommer bukan cuma sekali, tapi dua kali menyetop penalti Ramos!