TRIBUNNEWS.COM - Juventus diperkirakan merugi hingga 190,7 juta euro atau sekitar Rp 3,22 triliun pada tutup buku keuangan 2020-2021.
Kerugian itu dilaporkan dua kali lipat angka kerugian tahun sebelumnya.
Efek pandemi yang memaksa semua stadion di Italia melarang penggemar menonton langsung menjadi satu di antara penyebab pemasukan klub menukik tajam.
Lebih-lebih, Juventus tersingkir lebih awal di babak 16 besar Liga Champions musim lalu.
Melihat angka yang dirilis oleh perusahaan induk Juve, Exor, Calcio e Finanza menghitung, Juventus akan menutup pembukuan tahun keuangan 2020-21 dengan kerugian sebesar 190,7 juta euro.
Baca juga: Berita Chelsea, Thomas Tuchel Ungkap Kelemahan Mencolok Jorginho, Sang Pemain Mau ke Liga Italia?
Baca juga: Berita Inter Milan, Inzaghi Rotasi Pemain Lawan Sampdoria, Simpan Lautaro-Correa Buat Hadapi Madrid
Nominal itu dua kali lipat kerugian yang mereka alami pada pembukuan tahun 2019-2020 sebesar 89,7 juta euro atau sekitar Rp 1,51 trilun.
Hal ini berarti, Juventus sudah merugi empat tahun berturut-turut.
Sebelumnyam Si Nyonya Tua mengalami kerugian sekitar 4,1 juta euro pada 2015-2016 dan 42,6 juta euro pada 2016-2017.
Juventus adalah satu-satunya klub di Italia yang memiliki stadion.
Baca juga: Di Balik Transfer Tammy Abraham ke AS Roma: Pecundangi Francesco Totti & Potensi Konflik
Karena itu, penjualan tiket menjadi satu di antara pemasukan utama bagi klub. Dampak pandemi yang memaksa otoritas kesehatan melarang penonton ke stadion jelas jadi pukulan berat bagi klub.
Bahkan saat ini, stadion hanya boleh dimasuki oleh 50 persen dari kapasitas yang tersedia.
Para penggemar dapat masuk jika mereka dapat menunjukkan surat sehat atau surat vaksin.
Baca juga: Update Transfer Inter Milan, Incar Empat Pemain Bebas Transfer, Trio Bek Nerazzurri Bakal Pergi
Nasib Kontrak Baru Paulo Dybala Jadi Abu-abu
Baca juga: Daftar Skuat AC Milan di Liga Champions 2021/2022, Pellegri-Castillejo-Conti Tidak Masuk List
Kondisi keuangan itu membuat Juventus kesulitan untuk memenuhi keinginan para pemain kunci mereka dalam hal perpanjangan kontrak.