Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM - Para dewan direksi sepak bola Eropa secara tegas telah menolak rencana FIFA yang akan menggelar turnamen Piala Dunia setiap dua tahun.
Dilaporkan bahwa dewan sepak bola Eropa yang terdiri dari Liga Inggris, La Liga, Bundesliga, dan Serie A telah bertemu membahas wacana tak terduga FIFA tersebut.
Hasil dari rapat pertemuan tersebut menjelaskan posisi dewan sepak bola Eropa yang kompak sepakat menolak keras opsi wacana tersebut.
Ada banyak hal yang menjadi dasar penolakan terhadap wacana penyelenggaraan Piala Dunia yang rencananya digulirkan tiap dua tahun sekali.
Baca juga: Jepang Resmi Mundur dari Status Sebagai Tuan Rumah Piala Dunia Antarklub FIFA karena Alasan Ini
Baca juga: Gianluca Mancini, Tembok Kokoh AS Roma, Replikasi Materazzi yang Dicampakkan Italia
Dewan sepak bola Eropa memandang wacana itu bukanlah solusi terbaik dari permainan sepak bola pada saat ini.
Hal ini dikarenakan agenda itu akan membuyarkan berbagai jadwal kompetisi hingga tenaga pemain yang terforsir.
"Pada kesempatan ini, Liga Eropa dengan tegas dan suara bulat menentang setiap proposal untuk menyelenggarakan Piala Dunia setiap dua tahun," tulis Liga Eropa dalam pernyataannya, dilansir Sports NDTV.
"Wacana itu bukanlah solusi untuk masalah permainan sepak bola saat ini dalam kalender yang sudah padat,".
"Kalender sepak bola pasti membutuhkan persetujuan dari semua pemangku kepentingan,".
"Dan hanya bisa menjadi hasil yang ideal jika disepakati klub sepak bola, tim nasional, kompetisi domestik sekaligus internasional," tambahnya.
Diketahui salah satu pihak yang awalnya mencetuskan Piala Dunia digelar tiap dua tahun tak lain adalah Arsene Wenger.
Eks pelatih Arsenal itu mencoba mengusulkan ide tersebut dalam kapasitasnya sebagai pejabat FIFA.
Tepatnya, Wenger mengemukakan ide itu dengan kapasitasnya sebagai Kepala Pengembangan Sepakbola Global FIFA.
Baca juga: Transfer Lionel Messi dan Sergio Ramos ke PSG jadi Bukti Prediksi Jitu Arsene Wenger
Hanya saja memang wacana tersebut tampaknya takkan mudah untuk direalisasikan.
Hal ini dikarenakan ada banyak hal yang perlu dikoordinasikan mengingat Piala Dunia melibatkan banyak pemangku kepentingan sepak bola.
Alhasil berbagai reaksi negatif sejauh ini mengkritik wacana penyelenggaraan Piala Dunia yang digelar tiap dua tahun sekali.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)