TRIBUNNEWS.COM - Tidak ada yang lebih pilu selain yang dirasakan Barcelona untuk saat ini. Insiden awal musim yang ditinggal Lionel Messi dan masalah finansial klub jadi boomerang.
Sang legenda telah tiada, pergi untuk mencari kehidupan baru bersama tim lain yang tak lain adalah rival yang pernah memberikan ganjaran di ajang Liga Champions, PSG.
Tapi kini, kesulitan yang tengah dirasakan Barcelona seakan berlarut-larut.
Tim asuhan Ronald Koeman untuk kedua kalinya takluk dengan skor besar atas Bayern Munchen di ajang Liga Champions.
Baca juga: Hasil Barcelona vs Munchen Liga Champions, Koeman Akui Perbedaan Kualitas Blaugrana dengan Die Roten
Kekalahan 2-8 di Lisbon pada perempat final Liga Champions musim 2019/2020 lalu belum hilang dari ingatan.
Lionel Messi Cs hancur tak berdaya ketika Thomas Muller dan Lewandowski menyumbang gol kemenangan untuk Die Roten, julukan Munchen.
Keduanya juga menjadi aktor protagonis untuk Barcelona di Camp Nou tadi malam.
Thomas Muller mencetak gol pembuka Die Roten di babak pertama sebelum dwi gol Lewandowski dari hasil bola yang membentur mistar gawang.
Yang lebih menyakitkan adalah ketika tim sekelas Barcelona gagal mencatatkan satu tembakan tepat sasaran ke gawang manuel Neuer.
Baca juga: Fakta Menarik Bayern Munchen Lumat Barcelona - Hobi Thomas Muller dan Kedigdayaan The Bavarian
Catatan itu mengakhiri perjalanan 186 pertandingan Barcelona di Liga Champions sejak 2003/2004 dengan catatan memalukan tersebut.
Ronald Koeman pernah berujar, kemenangan Chelsea musim lalu adalah cerminan baginya sebagai salah satu alasan Barcelona untuk bisa membuat kekacauan musim ini di Liga Champions.
Chelsea di bawah arahan Thomas Tuchel tidak diunggulkan hingga keluar sebagai jawara.
Tapi, Tuchel memberikan penawaran yang berbeda, sentuhannya dan materi yang dimiliki Chelsea ketika mengalahkan Manchester City di final di atas rata-rata.
Kepercayaan diri dan kematangan skema permainan dari formasi Tuchel menunjukkan kualitas Chelsea dan layak menjadi juara.
Baca juga: Hasil Liga Champions - Chelsea Menang Tipis atas Zenit, Thomas Tuchel Akui Sempat Frustasi