TRIBUNNEWS.COM, MILAN- Inter Milan sangat merindukan kehadiran Romelu Lukaku saat kalah 0-1 dari Real Madrid di Liga Champions tengah pekan ini.
Nerazzurri mendominasi permainan, dan melepaskan 18 tendangan tapi tak bisa membobol gawang lawan yang dikawal Thibaut Courtois.
Awal musim ini, Inter tampaknya tidak terlalu menderita setelah Lukaku hengkang ke Chelsea.
Produktivitas mereka tetap terjaga, dengan mencetak sembilan gol dalam tiga pertandingan pembuka Serie A. Menjadi yang terproduktif di Serie A bersama Roma, dan Lazio.
Namun, gol-gol itu tercipta saat melawan Genoa, Hellas Verona dan Sampdoria, yang nota bene adalah tim medioker di Serie A.
Dan Nerazzurri benar-benar mengalami kesulitan dalam ujian nyata pertamanya saat melawan Madrid.
Inter selanjutnya menghadapi Bologna dalam pekan keempat Serie A di Stadion Giuseppe Meazza, Milan, Sabtu (18/9) malam.
Ini akan menjadi ujian nyata jilid dua mengingat lawan mereka ini baru kebobolan dua gol, serta menjaga dua clean sheet dalam dua pertandingan terakhirnya.
"Kami belajar banyak dari pertandingan melawan Madrid. Kami harus lebih tajam lagi, bekerja lebih keras lagi saat latihan," kata Martinez.
"Sekarang kami harus fokus untuk mendapatkan tiga poin melawan Bologna. Mereka juga punya pertahanan bagus, dan selalu mengajak beradu fisik,” ucapnya.
Selama dua tahun terakhir, Martínez membentuk kemitraan yang mematikan dengan Lukaku, hingga mendapatkan julukan LuLa.
Penyerang Argentina itu telah mencetak dua gol dalam dua pertandingan liga terakhirnya.
Penyerang baru, Edin Džeko, dan Joaquín Correa tampaknya juga beradaptasi dengan baik.
Dan keduanya mencetak gol pada debut mereka, dengan yang terakhir mencetak dua gol.
Duel malam ini dipastikan berlangsung seru.