News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Super Pandit

Memahami Keadaan Barcelona yang Disebut Arsenal Cabang Spanyol

Penulis: deivor ismanto
Editor: Husein Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jordi Alba (tengah) terlihat lemas di bangku cadangan usai ditarik keluar dari laga Barcelona vs Bayern Muenchen, Rabu (15/9/2021) dini hari WIB.

TRIBUNNEWS.COM - FC Barcelona tak mampu meraih kemenangan di dua laga terakhirnya, baik dalam kancah domestik ataupun kontinental.

Kekalahan Blaugrana saat bertemu Bayern Munchen dalam laga pertama Liga Champions sudah menjadi sorotan.

bahkan, Barcelona disebut sebagai Arsenal cabang Spanyol, karena selalu terbantai saat bertemu raksasa Jerman itu di dua pertandingan beruntun. Nasib yang sama juga diterima Arsenal di beberapa tahun belakangan.

Alih-alih ingin meraih hasil positif di laga selanjutnya saat bertemu Granada dalam laga keempat mereka di Liga Spanyol, Barcelona justru tertahan imbang.

Pemain depan Spanyol Granada Antonio Puertas bersaing dengan pemain depan Barcelona Barcelona Memphis Depay (kanan) selama pertandingan sepak bola Liga Spanyol antara FC Barcelona dan Granada di stadion Camp Nou di Barcelona pada 20 September 2021. (LLUIS GENE / AFP)

Baca juga: Seabrek Alasan Diego Simeone Pantas Digaji Mahal Atletico Madrid Berstatus Tertinggi di Dunia

Baca juga: Saatnya Jesse Lingard Menjadi Andalan Manchester United

Bahkan, Blaugrana harus menunggu sampai menit ke-89 untuk membawa pulang satu poin dari tim yang tidak pernah menang di Liga Spanyol musim ini.

Tim yang bermarkas di Camp Nou tersebut sementara tertahan di posisi tujuh klasemen Liga Spanyol, tertinggal lima poin dari pemuncak klasemen, Real Madrid.

Pelatih Blaugrana, Ronald Koeman mengakui bahwa tim asuhannya saat ini mengalami banyak perubahan, seakan meminta pendukungnya untuk mengerti keadaan timnya sekarang.

“Lihat daftar skuat kami,” kata Koeman ketika ditanya tentang komposisi dan gaya Barcelona dikutip dari Marca.

“Kami melakukan apa yang kami bisa. Kami tidak memiliki pemain dari zaman tiki-taka. Kami harus bermain dengan gaya kami sendiri," Lanjut pelatih asal belanda tersebut.

Pada laga melawan Granada, Koeman melakukan kontra strategi yang nyeleneh, ia memasukkan Gerard Pique di babak kedua bukan untuk menjadi pemain belakang, melainkan striker.

Langkah yang diambil Koeman menunjukkan jika Barcelona tidak memiliki kedalaman skuat yang mumpuni, hal itu berpotensi menjadi masalah serius untuk Blaugrana dalam jangka panjang.

Apa yang menjadi keterpurukan Barcelona sekarang sejatinya sudah dirasakan sejak terakhir kali mereka menjuarai Liga Champions pada tahun 2015 silam.

Di era kepelatihan Luis Enrique, dengan trio Messi, Suarez, Neymar (MSN) Blaugrana mampu tampil perkasa.

Namun selepas itu, mereka tampil angin-anginan dan tak pernah menicipi gelar Liga Champions lagi.

Justru, perjalanan Blaugrana dalam beberapa tahun berikutnya kian memburuk dan mengkhawatirkan.

Pada tahun 2018, Barcelona secara mengejutkan menelan kekalahan melawan AS Roma dalam perempat final Liga Champions.

Bek AS Roma, Kostas Manolas, merayakan golnya yang menentukan kemenangan 3-0 atas Barcelona di leg kedua perempat final Liga Champions di Stadion Olimpico Roma, Rabu (11/4/2018) dini hari WIB. (LLUIS GENE/AFP)

Gol kostas Manolas di menit akhir membuat langkah Blaugrana terhenti, karena kalah agregat gol tandang dari i Giallorossi.

Padahal di leg pertama Barcelona mampu unggul 4-1 melawan Roma, namun kedigdayaan i Giallorossi mampu membuat tim ibu kota tersebut comeback di leg kedua dengan skor 3-0.

Belum move on dari kekalahan menyakitkan melawan AS Roma, Barcelona kembali terkena comeback di musim selanjutnya. 

Bermodal tiga gol saat bermain di Camp Nou menghadapi Liverpool, Blaugrana justru keok saat bertandang ke kandang The Reds, Anfield.

Barcelona terbantai dengan skor empat gol tanpa balas dan harus merelakan satu tempat di babak final kepada Liverpool.

Dua kekalahan secara mengejutkan, dalam kurun waktu dua tahun beruntun membuat Barcelona mulai dipandang sebelah mata.

Apalagi setelah mereka menelan kekalahan memalukan 8-2 dari Bayern Munchen di babak perempat final Liga Champions tahun 2020.

Pahitnya lagi, pembelian pemain yang dilakukan Barcelona tak pernah mencapai kata berhasil, justru dana ratusan juta dollar yang mereka gelontorkan berakhir sia-sia.

Para pemain yang mereka beli dengan harga selangit tak mampu memberi kontribusi maksimal untuk Blaugrana.

Padahal, pemain-pemain yang Barcelona beli bukanlah nama sembarangan, mereka berhasil tampil impresif di tim sebelumnya, namun saat membela Barcelona kemampuan terbaik mereka justru terkubur.

Sebut saja, Philippe Coutinho, Ousmane Dembele, Malcom, sampai Antoine Griezmann.

Nama yang disebutkan terakhir tak mampu memberi kontribusi maksimal untuk Barcelona dan memilih hengkang ke tim lamanya, Atletico Madrid dengan status pinjaman.

Sedangkan Philippe Coutinho dan Ousmane Dembele lebih banyak menghabiskan waktunya di Blaugrana di ruang perawatan.

Barcelona sekarang juga mulai jarang memakai bakat muda yang bersumber dari pemain akademi mereka, La Masia.

Sebut saja Andreas Iniesta, Xavi Hernandez, Lionel Messi, Pedro Rodriguez, hingga Victor Valdes. Nama-nama tersebut adalah pemain La Masia yang sukses tampil mengesankan.

Namun sekarang, praktis hanya Ansu Fati, jebolan La Masia yang penampilannya melejit, itupun pemain berusia 18 tahun tersebut masih didekap cidera yang mengharuskan ia absen selama setengah tahun.

Akhirnya, situasi klub yang kian memburuk, memaksa Josep Bartomeu untuk mundur dari jabatannya sebagai presiden Barcelona.

Dengan warisan buruk yang ditinggalkan Bartomeu, Barcelona dipaksa bertahan di keadaan yang tiap harinya semakin mengkhawatirkan.

Joan Laporta yang kemudian terpilih sebagai presiden selanjutnya, berusaha untuk membersihkan kekacauan yang ditinggalkan Bartomeu.

Laporta dipilih karena ia berpengalaman menjadi presiden Barcelona dan sukses membuat Blaugrana berjaya dari tahun ke tahun.

Pria berusia 58 tahun tersebut adalah orang yang menunjuk Pep Guardiola melatih Barcelona pada musim 2008/2009.

Keadaan buruk Barcelona pun sedikit menemui titik terang sesaat Laporta kembali menjabat sebagai presiden di Barcelona musim ini.

Namun, alih-alih ingin bangkit dari keterpurukan, Barcelona harus menerima kenyataan ditinggal oleh mega bintang mereka, Lionel Messi.

(MESSI MENANGIS) Pemain depan Barcelona Argentina Lionel Messi menyeka hidungnya saat ia tiba dengan air mata untuk mengadakan konferensi pers di stadion Camp Nou di Barcelona. Minggu (8/8/2021). Messi Pemenang Ballon d'Or enam kali mengumumkan kepergiannya dari club Barcelona yang selama 20 Tahun dibelanya. (Pau BARRENA/AFP) (AFP/PAU BARRENA)

Mau tak mau Messi harus angkat kaki dari Barcelona karena keadaan klub yang memburuk serta peraturan finansial La Liga.

Tak hanya itu, Barcelona juga harus memangkas gaji skuat mereka karena finansial klub yang melemah dan untuk memenuhi aturan finansial La Liga.

Skuat Blaugrana pun mengalami perubahan cukup besar musim ini.

Selain ditinggal oleh Lionel Messi yang hengkang ke Paris Saint-germain, Blaugrana juga menjual beberapa pemain lainnya.

Ederson Royal yang disiapkan untuk mengisi plot bek kanan, justru dijual ke Tottenham Hotspur, meski Blaugrana baru membelinya dari Real Betis pada bulan Juni.

Miralem Pjanic yang berseteru dengan klub masalah gaji, akhirnya memilih hengkang untuk memperkuat tim asal Turki, Besiktas.

Yang paling baru, Antoine Griezmann dipulangkan ke Atletico Madrid dengan status pinjaman.

Pengganti Griezmann pun tidak sepadan. Setelah kepergiannya, Blaugrana justru meminjam striker Sevilla, Luuk De Jong.

Di Sevilla, pemain asal Belanda itu lebih sering duduk di bangku cadangan karena kalah saing dengan striker Sevilla lainnya, Youssef En-Nesyiri.

Meski Barcelona berhasil mendatangkan Memphis Depay, Sergio Aguero, dan Eric Garcia secara gratis.

Namun skuat Blaugrana masih belum cukup kuat untuk dapat bersaing di Liga Champions dan mengejar Real Madrid yang tampil apik di awal musim Liga Spanyol.

(Tribunnews.com/Deivor Ismanto)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini