TRIBUNNEWS.COM - Penyerang Manchester United, Anthony Martial kembali mendapat sorotan tajam dalam performa teranyarnya.
Martial mendapat kepercayaan untuk mengisi peran striker nomor 9 bagi Manchester United saat menjamu West Ham di Carabao Cup tengah pekan ini.
Sayangnya Martial gagal mengemban tanggung jawab dan memenuhi tugasnya sebagai penyerang utama Setan Merah.
Baca juga: Manchester United vs Aston Villa Liga Inggris, Solskjaer Beri Tantangan untuk Ronaldo Cs
Ia menjadi bulan-bulanan bek lawan yang dengan senang hati menjaganya di kotak penalti.
Lagipula, ia sangat jarang membuat pergerakan tanpa bola di laga tersebut.
Jika merunut heat map di laga itu, penyerang berusia 25 tahun itu malah 'menyimpang' dari peran yang seharusnya ia emban.
Pemain timnas Prancis ini malah lebih sering berada di wing kiri dan mencoba mengajak duel pemain West Ham.
Baca juga: Jadwal Liga Inggris 2021 Pekan Ini, Live Mola TV, MU vs Aston Villa, Chelsea vs Manchester City
Sayangnya, hal itu juga tak berjalan baik untuknya.
Ia hanya memenangkan tiga kali duel dari 17 percobaan yang ia lakukan, sebagaimana dikutip dari Manchester Evening News.
Kesabaran para pendukung seakan mendapat ujian ganda pada malam itu.
Kekalahan MU atas West Ham 'hanya' menjadi pengantar untuk mengarahkan mata ke performa yang ditunjukkan Martial.
Sentuhan Solskjaer
Kedatangan Ole Gunnar Solskjaer sebagai pelatih MU menggantikan Jose Mourinho seakan menjadi angin segar bagi sang pemain.
Eks wonderkid AS Monaco ini mendapat dorongan momentum yang seakan hilang dari dirinya di bawah The Special One.
Pada musim 2019/2020, Martial menjawab rasa sayang yang ditunjukkan Ole dengan menggelontorkan total 23 gol.
Ia menjadi tulang punggung tim bersama Marcus Rashford yang tak kalah rajin mencetak gol.
Kepergian Lukaku
Moncernya performanya memberikan Solskjaer dilema.
Ia harus memilih antara Romelu Lukaku atau Martial yang harus menjadi ujung tombak tim.
Di eranya, Lukaku lebih banyak mengalah untuk menyisir sisi kanan penyerangan tim.
Itu membuat Anthony lebih berkonsentrasi di dalam kotak penalti lawan.
Solskjaer akhirnya membuat keputusan untuk melego Lukaku dan mempertahankan Martial.
MU mendapat pundi-pundi uang dari penjualan Lukaku untuk membeli pemain yang menjadi incaran sang pelatih.
Boleh jadi keputusan itu disesali oleh sang pelatih sekarang ini.
Pasalnya, Lukaku dan Martial menunjukkan performa yang jomplang setelah tak lagi menjadi rekan satu tim.
Penyerang asal Belgia itu sukses mengemas 87 gol untuk Inter Milan dan timnas selama berkarier di tanah Italia.
Sedangkan Martial masih mengais sisa-sisa ketajaman yang membuatnya sempat menorehkan 23 gol bersama Setan Merah.
Tottenham Siap Menampung
Kemerosotan performa sang pemain mengundang rasa jengkel dari beberapa penggemar MU.
Mereka tak mau lagi melihat wajah sang pemain berada di Theatre of Dream.
Dikutip dari Sportsmole, Tottenham Hotspur kabarnya siap menampung pemain yang akan berusia 26 tahun pada bulan Desember nanti.
Spurs mencari alternatif jika Harry Kane benar-benar angkat kaki dari London Utara.
Pihak Spurs dikabarkan hanya mau menggelontorkan uang 40 juta Pounds untuk memboyongnya pada musim depan.
Manchester United setidaknya perlu mempertimbangkan tawaran ini untuk kepentingan semua pihak.
(Tribunnews.com/Guruh)