Gol Kai Havertz membuat Manchester City harus rela menyerahkan peluang meraih trofi perdana Liga Champions perdana kepada Chelsea dalam laga final.
Tiga kekalahan beruntun yang diterima Manchester City saat berhadapan dengan Tuchel bersama Chelsea seakan menjadi bayangan buruk bagi mereka menatap laga akhir pekan ini.
Baca juga: Pahlawan Tepat Waktu Chelsea Bernama Kepa Arrizabalaga, Thomas Tuchel Beri Pujian Setinggi Langit
Padahal sebelumnya, Manchester City kerap kali lebih diunggulkan untuk bisa mengalahkan Chelsea lantaran head to head lebih berpihak kepada mereka.
Alhasil Pep Guardiola akan diuji kecerdasannya saat mendampingi timnya saat bertandang ke markas Chelsea, besok malam.
Strategi Guardiola akan diuji untuk keempat kalinya saat berhadapan dengan Chelsea besutan Tuchel di depan pendukung lawan.
Tiga perubahan strategi sejatinya sudah dimainkan Guardiola dalam tiga pertemuan terakhir melawan Tuchel.
Perubahan pada pos gelandang tengah menjadi hal yang paling mencolok terjadi dalam tiga pertemuan tersebut.
Hanya saja memang berbagai perubahan strategi yang dimainkan Guardiola seakan sia-sia lantaran Tuchel berhasil meredam permainan timnya.
Tiga kekalahan beruntun menjadi bukti nyata gagalnya strategi yang dimainkan Guardiola.
Alhasil laga besok malam akan menjadi ujian tersendiri bagi kecerdasan Guardiola untuk bisa menghentikan rekor buruk setiap berjumpa Chelsea di bawah komando Tuchel.
Bukan perkara mudah pula bagi Manchester City untuk bisa mengalahkan Chelsea dan memperbaiki catatan rekor pertemuannya.
Hal ini mengingat Chelsea sedang dalam performa impresifnya dalam melakoni start pada musim ini.
Chelsea tercatat belum pernah terkalahkan di berbagai kompetisi musim ini.
Khusus di Liga Inggris, Chelsea telah mampu meraih empat kemenangan dan satu hasil imbang yang membuat mereka berada di puncak klasemen.
Baca juga: Berita Chelsea, Bermodal Ziyech Gaet Matthijs de Ligt, Tuchel Senang Timo Werner Akhiri Paceklik Gol