TRIBUNNEWS.COM - Perbandingan performa antara Brahim Diaz dengan Hakan Calhanoglu menjadi sorotan yang baru-baru ini tersaji di Liga Italia.
Roda perputaran memang tengah dialami oleh Brahim Diaz bersama AC Milan.
Ia memetik buah manis dari pengkhianatan yang dilakukan Hakan Calhaoglu kepada AC Milan.
Brahim Diaz berhasil menisbatkan dirinya sebagai pemain grade A bagi AC Milan di musim ini.
Di mana sebelumnya, eks Manchester City tersebut menyandang status ban serep bagi Calhanoglu.
Baca juga: Prediksi Line-up Inter Milan Vs Shakhtar Donetsk, Duo Lautaro-Dzeko Kembali Dimainkan
Baca juga: Diego Simeone Tebar Ancaman Jelang Laga Lawan Milan: Atletico Akan Mencoba Menyakiti Rossoneri
Sebagaimana yang diketahui, Hakan Calhanoglu membelot meninggalkan AC Milan pada bursa transfer musim panas lalu.
Ia memutuskan hengkang dari San Siro. Hal yang menjadi kekecewaan, amarah dan penyesalan Milanisti ialah sang pemain dambaan justru berlabuh ke Inter Milan.
Di mana bukan menjadi rahasia lagi, jika AC Milan dan Inter Milan memiliki rivalitas dan gengsi yang tinggi. Baik itu dari segi prestasi hingga suporter.
Manajemen Rossoneri sempat dibuat kelimpungan atas keputusan yang diambil pemain asal Turki itu.
Untuk menyiasati kepergian penguasa trequartista AC Milan. Rossoneri akhirnya memilih untuk memperpanjang masa peminjaman Brahim Diaz.
Seabrek alasan mengapa AC Milan memilih utuk menggunakan jasa pemain 22 tahun itu, padahal musim lalu ia banyak diplot sebagai winger oleh Stefano Pioli.
Nampaknya langkah manajemen terbilang jitu.
Stefano Pioli berhasil memoles berlian kasar menjadi mengkilap dan berubah bak aset baru bagi publik San Siro.
Meski pada kenyataannya harus diakui bahwa Brahim Diaz hanya berstatus pinjaman yang sejauh ini tak ingin diuangkan oleh Real Madrid.
La Gazzetta dello Sport bahkan membuat analisis bahwa Brahm Diaz jauh lebih baik performnya jika dikomparasikan dengan Hakan Calhanoglu.
Alasan mengapa Diaz lebih baik ketimbang Calha ialah ditinjau dari segi taktikal permainan.
Calhanoglu merupakan perpaduan playmaker dan gelandang. Oleh karena itu, eks Leverkusen ini banyak memainkan kreativitsnya dalam membangun serangan bersama AC Milan.
Bedanya dengan Brahim Diaz, ialah sang pemain lebih memandang ke depan dalam sebuah permainan.
Diaz merupkan kombinasi antara playmaker dan penyerang. Tak pelak performanya terbilang lebih baik dibandingkan seorang striker.
Terbukti sejauh ini, pemain asal Spanyol tersebut sudah membukukan tujuh pertandingan.
Ia mengemas sumbangsih bagi Rossoneri berupa empat gol dan satu assist.
Beda halnya dengan Hakan Calhanoglu yang menjalani musim pertamanya di Inter Milan.
Calha bak melakukan gertak sambal yang panas di awal saja. Ia langsung mencetak gol di laga debut. Namun langsung macetak pada pertandingan selanjutnya.
Dari enam pertandingan yang telah ia mainkan, Hakan Calhanoglu membukukan satu gol dan dua assist.
Meski indikator adaptasi menjadi tolak ukur utama, namun tetap saja, langkah yang diambil oleh Hakan Calhanoglu meninggalkan San Siro menjadi bumerang bagi dirinya.
(Tribunnews.com/Giri)