Guardiola telah menemukan ramuan terbaiknya untuk membuat City mampu menjadi tim kuat walaupun bermain tanpa striker murni. Yaitu, memanfaatkan Jesus dari sisi kanan.
Intuisi Jesus sebagai penyerang sayap sangat tajam. Pemain berkebangsaan Brasil itu tahu kapan harus berlari ke ruang kosong atau mendekati pemain yang menguasai bola ketika menyerang.
Peran Jesus disisi kanan juga mampu ditopang oleh bek kanan City, Kyle Walker.
Walker tahu kapan harus menyodorkan terobosan, demikian juga Jesus, ia pintar mengatur momentum untuk berlari meminta bola panjang atau bola pendek.
Jika City menyerang dari sisi kiri, Jesus akan bergerak mencari ruang kosong dari lini kedua.
Ia tidak ikut berduel saat umpan silang disodorkan. Ia justru bersiap-siap mengambil bola muntah.
Penampilan impresif Jesus juga dibantu oleh Bernardo Silva yang bermain sebagai gelandang.
Pergerakan tanpa bola Bernardo mampu menciptakan ruang yang bisa dimanfaatkan Jesus untuk menyodorkan bola, ataupun melakukan dribble.
Umpan-umpan diagonal Rodri dari tengah lapangan turut melayani Jesus.
Kerjasama Jesus, Walker dan Bernardo menjadi sangat krusial dalam serangan sisi kanan The Citizens, untuk menerobos pertahanan PSG yang terkenal rapuh dari sisi kiri.
Pochettino masih menimbang-nimbang, siapakah pemain reguler PSG untuk mengisi pos di bek kiri.
Abdou Diallo yang musim lalu sering diandalkan, justru tampil menurun musim ini, terhitung pemain 25 tahun tersebut telah melakukan blunder dua kali bersama PSG musim ini.
Bek kiri PSG lainnya, Layvin Kurzawa pun juga tidak bisa diandalkan, ia sering tertinggal saat mendapatkan serangan balik dari lawan.
Selain sisi kanan, Pep juga memiliki senjata di lini tengah The Citizens.
Menurut Guardiola, Raheem Sterling dan Ferran Torres bisa menjadi pilihan. Khususnya Ferran Torres, menurut Guardiola, ia punya kepekaan luar biasa dalam urusan mencetak gol.
Keistimewaan Torres adalah keserbabisaannya. Ia merupakan pemain yang bisa menyerap apa yang Guardiola mau.
Musim ini, Guardiola mengadalkan pemain asal Spanyol tersebut sebagai penyelesai akhir serangan City.
Ferran Torres yang tak dimainkan saat melawan Chelsea diprediksi akan menjadi andalan lini depan City saat mereka bersua PSG di Liga Champions.
Dari 7 pertandingan, pemain berusia 21 tahun tersebut sukses mencetak 3 gol dan 1 assist untuk The Citizens.
Manchester City kemungkinan akan menerapkan skema 4-3-3. Saat menyerang, skuat asuhan Pep Guardiola tersebut memakai skema 2-3-5 atau 3-2-5.
Saat City membangun serangan, Cancelo akan naik ke tengah untuk berdiri sejajar bersama Rodri, lalu posisinya di bek kiri diisi oleh salah satu bek tengah The Citizens.
Dalam skema tersebut, dengan kontrol bola dan teknik yang dimiliki Cancelo, ia dapat membuat lini tengah City lebih hidup dan variatif.
Pergerakan Cancelo ke tengah juga membuat The Citizens unggul jumlah pemain di tengah pada fase awal serangan. Bernardo Silva dan De Bruyne sebagai gelandang bisa naik ke area yang tinggi.
Rodri dan Cancelo mengisi lini tengah untuk membangun serangan dari bawah. De Bruyne lebih dibutuhkan di fase akhir serangan dengan kemampuannya dalam mengirim umpan.
Taktik Pep ini dapat memecahkan masalah City yang tidak memiliki striker murni, pemain sayap dan gelandang The Citizens mampu bergerak leluasa di area kotak pinalti lawan untuk mencetak gol.
(Tribunnews.com/Deivor Ismanto)