TRIBUNNEWS.COM - Dua wakil Italia asal Kota Milan kompak tampil buruk pada pekan kedua fase grup Liga Champions.
Dibuka dengan hasil imbang tanpa gol yang didapatkan Inter Milan saat melawat ke markas Shaktar Donetsk.
Tersaji di Stadion Olimpiade Kiev, Duel Shakhtar Donetsk melawan peraih Scudetto Liga Italia musim lalu itu berkesudahan dengan kedudukan 0-0.
Raihan satu angka merupakan poin pertama yang diraih oleh kedua tim di ajang Liga Champions musim ini.
Baca juga: Liverpool Pesta Gol atas FC Porto di Liga Champions, Penampilan Curtis Jones Curi Perhatian Klopp
Baca juga: Hasil Liga Champions: Cetak Gol Perdana untuk PSG, Lionel Messi Bahas Kontribusi Kylian Mbappe
Wajar saja, pada laga perdana baik Shkahtar maupun Inter Milan sama-sama menuai kekalahan.
Hasil ini belum merubah posisi kedua tim di papan klasemen Liga Champions Grup D.
Di mana Nerazzurri duduk di tangga ketiga. Adapun Solomon dkk berada di urutan juru kunci.
Raihan ini jelas merugikan bagi kedua tim, terlebih Inter Milan yang mengusung misi terdekat untuk menapak ke babak 16 besar.
Menanggapi hasil imbang di kandang Shaktar Donetsk, Simone Inzaghi selaku pelatih Inter Milan menyayangkan banyak peluang yang tidak bisa dikonversikan menjadi gol.
“Kami menghadapi tim dalam kondisi bagus yang menguasai banyak bola, sementara kami harus menerima kesalahan karena tidak memaksimalkan peluang kami,” katanya kepada Sky Sport Italia.
“Kami bisa menyelesaikan dengan lebih baik, kami memiliki lima peluang mencetak gol yang sangat bagus meskipun itu bukan penampilan kami yang paling tajam. Kami bisa saja memenangkannya." tambah Inzaghi.
Lebih lanjut, pelatih berusia 45 tahun tersebut memberikan penilaian khusus kepada Lautaro Martinez, Edin Dzeko, Joaquin Correa dan Alexis Sanchez.
Lautaro dan Dzeko bermain lebih dahulu sejak awal laga dan barulah pada babak kedua digantikan oleh Correa serta Sanchez.
Kualitas dan insting permainan Lautaro Martinez tak perlu disangsikan kembali.
Beebrapa peluang dan cara bagaimana ia menghidupkan permainan menjadi alasan kuat mengapa ia adalah pion utama permainan Inter Milan.
Namun menjadi pertanyaan Edin Dzeko yang tampil angin-anginan. Beberapa peluang yang ia bukukan pada babak pertama gagal dikonversikan menjadi gol,
Ia juga gagal mengemban peran yang ditinggalkan Lukaku sebagai goal getter ataupun tembok pemantul.
Adapun Correa dan Sanchez terlihat lebih efektif dalam permainan lewat percobaan yang mereka berdua ciptakan.
“Lautaro Martinez dan Edin Dzeko benar-benar mengorbankan diri mereka untuk tim.
"Correa dan Alexis Sanchez baru saja pulih dari cedera, kami memiliki banyak pertandingan dan kami tahu ini akan menjadi pertandingan yang berbahaya.” jelas Inzaghi.
Baca juga: Hasil Liga Champions: Manchester City Tak Berkutik di Kandang PSG, Guardiola Puji Donnarumma & Messi
Sementara itu rival sekotanya AC Milan justru lebih parah karena menelan kekalahan di markasnya sendiri.
Berlangsung di Stadion San Siro, AC Milan secara mengejutkan kena comeback Atletico Madrid dengan skor 1-2.
Rossoneri terlebih dahulu memimpin lewat lesakan Rafael Leao di menit ke-20. Keunggulan ini bertahan cukup lama hingga babak kedua.
Namun ada catatan yang disayangkan, yakni Franck Kessie mendapatkan kartu merah di menit ke-30.
Keunggulan jumlah pemain membuat Los Rojiblancos menyerang secara 'ugal-ugalan'.
Hasilnya, pada menit ke-84, Antoine Griezmann berhasil menyamakan kedudukan.
Petaka hadir bagi tuan rumah ketika sang pengadil pertandingan menunjuk titik penalti akibat pelanggaran handball yang dilakukan oleh pemain AC Milan.
Luis Suarez yang maju sebagai algojo sepakan 12 yard itu sukses menunaikan tugasnya di menit 90+6.
Skor akhir 1-2 untuk kekalahan AC Milan.
Hasil ini menjadi kekalahan beruntun Rossoneri di Liga Champions musim ini. Di mana sebelumnya anak asuh Stefano Pioli KO oleh Liverpool.
Menurut Pioli kekalahan Rossoneri tak lepas dari beberapa keputusan kontroversial pengadil lapangan.
Utamanya adalah diusirnya Kessie yang berdampak pada permainan Rossoneri.
“Saya tidak berpikir wasit memiliki malam terbaiknya." ucap Pioli dikutip dari laman Sport Mediaset
"Kami dihukum. Jelas, turun ke 10 orang kami harus memainkan jenis pertandingan yang berbeda.
"kami bertahan selama lebih dari setengah jam dan nyaris mendapatkan hasil positif. Ini mengecewakan, itu pasti." akui Pioli.
“Bukan hanya penalti dan kartu merah, keputusan 50-50 pun berjalan sesuai keinginan mereka.
"Dengan sedikit lebih fokus, kami masih bisa membawa pulang kemenangan. Tapi kami kekurangan sedikit sesuatu, sayang sekali.” ungkapnya.
(Tribunnews.com/Ipunk, Giri)