News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga Inggris

Arsenal Jelmaan Manchester City, Sudah Cukupkah Arteta Punya Tim dengan Gaya Permainan Pep?

Penulis: Muhammad Nursina Rasyidin
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Manajer Arsenal asal Spanyol Mikel Arteta (kiri) dan penjaga gawang Arsenal asal Inggris Aaron Ramsdale (kedua dari kiri) merayakan kemenangan mereka dalam pertandingan sepak bola Liga Inggris antara Arsenal dan Tottenham Hotspur di Stadion Emirates di London pada 26 September 2021. Arsenal memenangkan pertandingan ke-3 -1.

TRIBUNNEWS.COM - Mikel Arteta akhirnya bisa memainkan game plan (gaya permainan) sesuai keinginannya bersama Arsenal seperti apa yang dia pelajari saat menjadi asisten pelatih Pep Guardiola di Manchester city.

Ideologi permainan tiki-taka Pep Guardiola yang dia kemukankan dengan Manchester City perlahan menuai hasil yang konsisten ketika Arteta menerapkannya bersama The Gunners.

Arsenal mengawali Liga Inggris musim ini dengan performa anjlok, jauh dari apa yang diharapkan, bahkan sang juru taktik Mikel Arteta hanya tingga menunggu waktu pemecatan.

Namun, setelah jeda internasional dan ditambah dengan pilar-pilar yang cedera telah kembali.

Baca juga: Emile Smith Rowe, Gelandang Andalan Arteta, Permata Akademi Arsenal

Faktor tersebut menjadi satu dari sekian masalah yang dihadapi Areta ketika game plannya tidak berjalan dengan baik.

Ideologi taktis seperti permainan anak asuh Pep Guardiola butuh kesempurnaan dari skuat yang dia miliki.

Antar komponen setiap lini harus saling berkorelasi dan memiliki tingkat risiko serta memerlukan detail sempurnya dengan struktur yang menyeluruh. Sangat kompleks.

Tahun pertama Pep Guardiola di Manchester City sempat diragukan, ketika rencana sang pria Catalan membuat bingung banyak orang hingga mengundang para pakar bersuara.

Singkatnya, penguasaan bola dengan intensitas tinggi ditentukan oleh permainan dengan posisi pemain yang sempurna, yang menerumuni dan bergerak sebagai satu kesatuan hingga menyebabkan seperti kekacauan yang murni.

Kemenangan 3-1 Arsenal dalam Derbi London Utara melawan Tottenham merupakan momen bagi Mikel Arteta.

Gelandang Arsenal Inggris Emile Smith Rowe (tengah) merayakan dengan rekan satu timnya setelah mencetak gol pembuka pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Arsenal dan Tottenham Hotspur di Stadion Emirates di London pada 26 September 2021. (IAN KINGTON / IKIMAGES / AFP)

Memang, filosofi yang diterapkan Arteta untuk Arsenal tidak sama dengan Pep Guardiola, tetapi dia bisa meniru dan melengkapi ketaktisan permainan dengan filosofi tersebut agar lebih baik dan sesuai dengan kekuatan tim yang dia miliki.

Simplenya adalah, melewati garis tengah dengan rapi dalam membangun serangan, menarik lawan keluar dari marking area mereka, dan menghindari tekanan, serta membuka ruang serangan, baik secara vertikal dan horizontak ke sepertiga akhir lapangan.

Karena itu, Mikel Arteta dengan segala pengetahuannya memboyong sejumlah pemain dalam bursa transfer musim panas lalu untuk memenuhi kriteria skuat yang dia inginkan.

Arsenal mendominasi di babak pertama melalui pergerakan Martin Odegaard dan Emile Smith Rowe di lini tengah.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini