News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga Italia

Mengulik Penyebab Inter Milan Alami Kerugian Hingga $200 Juta di Musim 2020/2021

Penulis: Guruh Putra Tama
Editor: Drajat Sugiri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Para pemain Inter Milan berpose sebelum pertandingan sepak bola Liga Champions UEFA antara Shakhtar Donetsk dan Inter Milan di Stadion Olimpiade di Kiev pada 28 September 2021. Inter Milan tak bisa menghindar dari kerugian besar selama musim 2020/2021 meski sudah melepas beberapa pemain bintang mereka.

TRIBUNNEWS.COM - Inter Milan diterpa kabar kurang sedap kala menjalani awal musim 2021/2022 ini.

Nerazzurri harus menghadapi kenyataan mengalami kerugian yang cukup fantastis selama musim 2020/2021 lalu.

Inter Milan mencatatkan kerugian hingga 245,6 juta Euro, atau $285 juta pada musim 2020/2021.

Pemain depan Inter Milan asal Bosnia Edin Dzeko merayakan (2R) dengan rekan setimnya setelah mencetak gol selama pertandingan sepak bola Serie A Italia antara ACF Fiorentina dan Inter Milan di Stadion Artemio Franchi di Florence, pada 21 September 2021. (ANDREAS SOLARO / AFP)

Baca juga: Berita Inter, Inzaghi: Seharusnya Kami Menang Lawan Shakhtar, Skriniar Kecewa Meski Bikin Blok Ajaib

Padahal di musim tersebut, Lautaro Martinez cds mampu keluar sebagai juara Liga Italia.

Mereka berjuang dari tengah hingga akhir musim untuk bisa merangsek ke papan atas secara konsisten.

Skuat yang kala itu diasuh oleh Antonio Conte berhasil mengkudeta AC Milan di saat-saat kritis.

Presiden Inter, Steven Zhang, lantas membawa kabar kurang menyenangkan setelah kesuksesan tersebut.

Baca juga: Pahit Manis Inter Milan Tahan Imbang Shakhtar - Harga Mahal Blunder Inzaghi dan Inkonsistensi Dzeko

Ia memberi alarm pada Nerazzurri untuk tak jor-joran di bursa transfer.

Alasannya, neraca keuangan klub tak memungkinkan untuk melakukan hal tersebut.

Zhang juga mendesak pihak klub untuk segera melego beberapa pemain bintang guna mengurangi beban finansial mereka.

Pada akhirnya, Inter mendapat dana sekira 150 juta Euro hasil dari penjualan dua pemain bintang mereka.

Romelu Lukaku dilego ke Chelsea dengan mahar 98 juta Poundsterling.

Sedangkan Achraf Hakimi hengkang ke PSG dengan biaya sekira 50 juta Euro.

Segala penghematan dan penjualan itu belum cukup untuk menutupi kerugian klub yang sangat besar.

Pemain depan Inter Milan Argentina Lautaro Martinez (2R) merayakan dengan rekan setimnya setelah mencetak gol selama pertandingan sepak bola Serie A Italia antara Inter Milan dan Atalanta Bergamo pada 25 September 2021 di stadion San Siro di Milan. (Marco BERTORELLO / AFP)

Penyebab Utama

Dikutip dari Firstpost, hantaman pandemi Covid-19 menjadi penyebab utama kerugian besar tim.

Covid-19 membuat operator Liga Italia sempat melarang para suporter untuk hadir ke stadion.

Kebijakan serupa pun diambil di hampir semua liga sepak bola di dunia ini.

Alhasil, pertandinga pun harus digelar tanpa adanya penonton.

Artinya, Inter sama sekali tak mendapat pemasukan yang biasa menjadi lumbung keuangan tim.

"Klub mengalami kerugian yang tidak bisa dihindari sebab tak ada pemasukan di laga-laga kandang," bunyi pernyataan klub.

Padahal di musim yang sama, klub yang identik dengan seorang Javier Zanetti ini juga mencatatkan pemasukan yang cukup besar.

Dana sekira $364,7 juta muncul sebagai laporan pemasukan tim selama musim 2020/2021.

Namun, itu tak cukup untuk menutupi kerugian tim yang sudah menggunung.

Steven Zhang pun memberikan janjinya pada Interristi yang masih setia memberi dukungan.

Ia berjanji akan segera menyeimbangkan neraca keuangan tim dan membangun skuat yang kompetitif.

CEO Inter Milan Giuseppe Marotta, Presiden Inter Steven Zhang dan Manajer Delegasi Inter Alessandro Antonello menghadiri pertandingan sepak bola Serie A Inter Milan vs Sampdoria pada 08 Mei 2021 di stadion San Siro di Milan. Inter memastikan 'Scudetto' untuk ke-19 kalinya setelah rival terdekatnya Atalanta ditahan imbang 1-1 di Sassuolo pada 02 Mei 2021 lalu. MIGUEL MEDINA / AFP (MIGUEL MEDINA / AFP)

Baca juga: Senandung Ikrar Kesetiaan Stefano Pioli kepada AC Milan: Merah-Hitam Harga Mati

"Klub secara perlahan memulai tahapan untuk menyeimbangkan neraca keuangan dengan dua tujuan utama."

"Keseimbangan keuangan dan membangun skuat yang kompetitif menjadi tujuan tersebut," lanjut bunyi pernyataan klub.

Sejauh ini, rencana Zhang berjalan cukup mulus.

Di awal-awal musim 2021/2022. Inter Milan berada di peringkat kedua Liga Italia.

Ivan Perisic dan kolega bahkan belum pernah tersentuh kekalahan.

Simone Inzaghi yang masuk menggantikan Antonio Conte sukses mengawal kampanye ambisius Steven Zhang tersebut.

(Tribunnews.com/Guruh)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini