TRIBUNNEWS.COM - Timnas Spanyol dijadwalkan akan bertandingan melawan Timnas Italia pada semifinal UEFA Nations League pada Kamis (7/10/2021).
Pelatih Timnas Spanyol, Luis Enrique, telah memanggil skuat terbaiknya untuk laga yang akan digelar di San Siro tersebut.
Dari deretan nama yang telah dipanggil, ada dua nama yang mencuri perhatian, yaitu Yeremi Pino dan Gavi.
Baca juga: Italia vs Spanyol: Misi Balas Dendam Spanyol, Tim Matador Tanpa Morata, Azzurri Tanpa Ciro Immobile
Baca juga: Semifinal Nations League: Italia Vs Spanyol, Belgia Vs Prancis Ini Daftar Skuat di Babak Final Four
Dua-duanya adalah pemain debutan di Timnas Spanyol, yang sama-sama belum genap berusia 20 tahun.
Yeremi Pino, pemain yang bermain untuk Villareal tersebut baru berusia 18 tahun, sedangkan Gavi lebih muda lagi, pemain tengah Barcelona itu baru menginjak usia 17 tahun.
Kedua bakat muda Spanyol ini menjadi menarik untuk dibicarakan karena berhasil menggeser nama-nama elit seperti Marco Asensio, Brahim Diaz, Fabian Ruiz, hingga Adama Traore.
Lalu, siapakah kedua pemain tersebut? bagaimana kualitasnya? mari kita intip bersama!
Gavi
Gavi, pemain bernama panjang Pablo Martin Paez Gavira ini sebenarnya sudah menarik perhatian saat ia berhasil menembus skuat utama Barcelona.
Pemain berusia 17 tahun itu telah bermain sebanyak 7 pertandingan untuk Barcelona dengan total 408 menit dengan sumbangan 1 assist.
Terakhir, Gavi berada di starting line up saat Barcelona dikalahkan Atletico Madrid pada lanjutan Liga Spanyol.
Gavi bermain di posisi gelandang dan digadang-gadang sebagai titisan Andreas Iniesta.
Kreativitas dan kemampuan dribelnya yang mumpuni membuat Gavi digadang-gadang menjadi penerus maestro Barcelona itu.
Di awal-awal kariernya, Gavi bermain sebagai penyerang sayap dan penyerang tengah.
Namun, berkat visi bermainnya yang di atas rata-rata membuat ia digeser sebagai seorang gelandang.
Perpindahan posisi tersebut menjadi berkah sendiri untuk Gavi, ia dipanggil ke skuat utama Barcelona dan akan melakoni debutnya untuk Timnas Spanyol di usia 17 tahun.
Gavi datang sebagai bukti bahwa La Masia belum habis, kepercayaan Enrique memanggilnya ke dalam skuat Timnas Spanyol menjadi bukti ia adalah bakat yang menjanjikan.
"Dia sangatlah berbakat, Gavi mampu mengubah apa yang akan dia lakukan dalam sekian detik, visinya bermainnya sangat baik," Puji Franc Antiga, salah satu pelatih La Masia dilansir Goal.
Dia juga dapat berimprovisasi dalam situasi permainan apa pun, ia adalah pemain langka dengan kemampuan seperti ini,"lanjutnya
Bermain sebagai gelandang dengan skema 4-3-3 bersama Cadete A dua musim lalu, Gavi sukses mencetak lebih dari 10 gol.
Torehannya tersebut membawanya tampil untuk Barcelona dalam laga pramusim saat usianya masih 16 tahun.
Setahun kemudian, ia berhasil masuk skuat utama Barcelona untuk melakoni laga-laga di Liga Spanyol dan Liga Champions.
Performanya terus melesat hingga menjadi bagian Timnas Spanyol untuk laga UEFA Nations League tahun ini, menggeser gelandang-gelandang elit seperti Fabian Ruiz dan Brahim Diaz.
Yeremi Pino
Nama Yeremi Pino sebenarnya sudah mencuat dari musim lalu saat Villarreal berhasil menjuarai Liga Europa 2021.
Pino menjadi pemain termuda yang berhasil menjuarai Liga Europa sepanjang sejarah.
Pemain yang berposisi sebagai penyerang sayap itu menjadi juara Liga Europa pada usia 18 tahun dan 218 hari.
Memecahkan rekor yang sebelumnya dipegang oleh Robin van Persie saat ia sukses membawa Feyenoord juara Piala Europa pada 2001/2002.
Sejatinya, Pino telah mendapat kesempatan tampil di tim utama Villarreal sejak musim 2020/2021 saat usianya masih 17 tahun.
Ia tampil reguler bersama Yellow Submarine dengan catatan 37 pertandingan selama musim 2020/2021, kontribusinya juga lumayan, ia berhasil menyumbang 7 gol dan 1 assist untuk Villarreal di musim tersebut.
Nama Pino kian melejit saat dirinya tampil di Liga Europa musim lalu bersama Villarreal.
Dalam laga debutnya, ia langsung berhasil mencetak gol saat timnya berhadapan dengan tim asal Turki, Sivasspor.
Pino juga menjadi starter saat Villarreal berhadapan dengan Manchester United di final Liga Europa.
Atribut yang dimiliki oleh Pino adalah kemampuan dribel bola dan kecepatannya.
Dilansir fbref, dribbles completed Pino berada di angka 2.34, menjadi tertinggi kedua di Villarreal setelah Samu Chukwueze.
Bermain sebagai pemain sayap dalam skema 4-4-2 milik Unai Emery, sentuhan di kotak penalti Pino sebanyak 5.53. Ia menjadi andalan Emery untuk menusuk dari sisi sayap ke jantung pertahanan lawan.
Pino juga dikenal sebagai pemain pekerja keras, kuntribusinya untuk Villarreal tak hanya ampuh dalam hal menyerang, namun juga bertahan.
Catatan pressures Pino ada di angka 20.96, interceptions 1.06, dan blocks 3.40. Ia diberi peran oleh Emery untuk menjaga pertahanan di sisi tepi, dan Pino mampu melakukannya dengan baik.
Dengan statistik seperti itu, Pino menjadi pemain paling sibuk dalam hal bertahan dan menyerang untuk Yellow Submarine.
Tak heran mengapa Unai Emery memberi kepercayaan kepada pemain Pino untuk mengisi sisi sayap Villareal, pemain berpostur 172 cm itu memiliki etos kerja yang luar biasa.
Buah kerja keras Pino pun mendatangkan torehan manis, namanya dipanggil Timnas Spanyol untuk berlaga di UEFA Nations League.
Pino berhasil menggeser nama-nama pemain sayap mentereng asal Spanyol lainnya, seperti Marco Asensio dan Adama Traore.
(Tribunnews.com/Deivor Ismanto)