TRIBUNNEWS.COM, LONDON- Insiden perkelahian terjadi antara suporter Hungaria dengan polisi Inggris yang menjaga keamanan di Stadion Wembley.
Dari rekaman yang beredar di media sosial, tampak polisi yang jumlahnya belasan terpaksa harus mundur ke lorong tribune untuk menghindari amukan para suporter yang jumlahnya jauh lebih banyak.
Dengan menggunakan senjata tongkat pemukul, Polisi masuk ke lorong pintu dengan berjalan mundur.
Sambil menjaga serangan-serangan dari pukulan ataupun tendangan dari para suporter Hungaria.
Seluruh polisi di arena itu akhirnya masuk ke luar tribun dan mengunci pintu dari luar.
Beberapa orang terluka terkena pentungan dalam insiden ini.
Insiden keributan ini dikecam FIFA.
FIFA sedang menyelidiki bentrokan di Stadion Wembley antara polisi dan pendukung Hungaria pada pertandingan melawan Inggris.
Mereka mengatakan "tidak ada toleransi terhadap perilaku menjijikkan seperti itu".
Badan sepak bola dunia itu juga menyelidiki insiden dalam pertandingan antara Albania dan Polandia di Tirana.
Di mana botol-botol dilemparkan ke lapangan setelah Polandia mencetak gol.
"FIFA saat ini sedang menganalisis laporan pertandingan kualifikasi Piala Dunia FIFA tadi malam untuk menentukan tindakan yang paling tepat," kata badan itu dalam sebuah pernyataan dikutip dari Reuters.
"FIFA mengutuk keras insiden di Inggris v. Hungaria dan Albania v. Polandia dan ingin menyatakan bahwa posisinya tetap tegas dalam menolak segala bentuk kekerasan serta segala bentuk diskriminasi atau pelecehan".
"FIFA memiliki sikap tanpa toleransi yang sangat jelas terhadap perilaku menjijikkan seperti itu dalam sepak bola," tambah mereka.
Polisi mendapat serangan dari fans Hungaria setelah mereka terpaksa pindah dan harus mundur saat keributan terjadi.
Polisi Metropolitan mengatakan mereka telah mengambil tindakan setelah seorang petugas dilecehkan secara rasis.
"Tak lama setelah dimulainya pertandingan malam ini di Wembley, petugas memasuki tribun untuk menangkap seorang penonton karena pelanggaran ketertiban umum,"
"Insiden diperburuk secara rasial menyusul komentar yang dibuat terhadap seorang petugas," kata polisi di Twitter.
"Saat petugas melakukan penangkapan, terjadi kekacauan kecil yang melibatkan penonton lain. Ketertiban segera dipulihkan dan tidak ada insiden lebih lanjut pada tahap ini," katanya.
Insiden di Luar Lapangan yang Menodai Pertandingan
Pertemuan antara Inggris dan Hongaria dirusak oleh insiden di luar lapangan.
Melibatkan puluhan penggemar tim tamu dan polisi serta petugas yang ditempatkan di dalam Stadion Wembley.
Inggris dan Hungaria bertandingan untuk kualifikasi Piala Dunia Grup I malam itu.
Sebelum kick-off, beberapa fans Hungaria mencela ketika para pemain Inggris berlutut untuk menunjukkan dukungan mereka dalam memerangi rasisme.
Seorang individu terlihat memegang spanduk putih dengan tulisan yang artinya "tidak berlutut" di tengahnya.
Relatif, fans Inggris menanggapi ejekan para penonton di akhir kunjungan dengan nyanyian yang menyerukan perilaku tersebut.
Tak lama setelah itu, perkelahian sengit pecah, dengan polisi menggunakan tongkat dalam upaya mereka untuk menahan kerumunan.
Sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Polisi Metropolitan setelah kejadian itu mengungkapkan bahwa seorang penggemar telah ditangkap karena 'pelanggaran ketertiban umum yang diperburuk secara rasial menyusul komentar yang dibuat kepada seorang penjaga'.
Bunyinya sebagai berikut:
"Tak lama setelah dimulainya pertandingan malam ini di Wembley, petugas memasuki tribun untuk menangkap seorang penonton karena pelanggaran ketertiban umum yang diperburuk secara rasial menyusul komentar yang dibuat terhadap seorang petugas.
"Saat petugas melakukan penangkapan, terjadi kekacauan kecil yang melibatkan penonton lain. Ketertiban segera dipulihkan dan tidak ada insiden lebih lanjut pada tahap ini."
Sementara itu, laga antara Inggris dan Hongaria berakhir dengan remis.
Tuan rumah kebobolan gol pembuka pada menit ke-24 melalui penalti namun segera menyamakan kedudukan melalui John Stone pada menit ke-37.
Dengan hasil tersebut, The Three Lions masih berada di peringkat pertama Grup I dengan 20 poin dari delapan pertandingan.
Mereka masih unggul tiga poin di atas Polandia yang berada di posisi kedua.