TRIBUNNEWS.COM - Manchester United sedang dalam masalah besar di lini belakang, Harry Maguire mengalami cidera di laga menghadapi Villarreal di Liga Champions.
Tidak lama berselang, ganti, Raphael Varane yang juga harus menepi setelah mengalami cidera ketika membela Prancis di ajang UEFA Nations League.
Kini tumpuan utama Manchester United di laga menghadapi Leicester City, diarahkan ke satu nama : Victor Lindelof.
Baca juga: Berita Man United, Solskjaer Rombak Formasi dan Line-up, MU Hadapi 4 Masalah Jelang Dua Laga
Baca juga: Masalah Jadon Sancho di Manchester United, Terjepit Bruno Fernandes dan Pogba hingga Skema Solskjaer
Didatangkan dari Benfica dengan harga 31 Juta Poundsterling oleh Jose Mourinho pada 2017, Lindelof menjadi salah satu bek yang cukup konsisten di lini belakang United.
Dan sejatinya, duetnya bersama Harry Maguire adalah salah satu yang terbaik di Liga Inggris.
Keduanya sangat kompak, dan selalu komunikatif di tengah lapangan.
Lalu bagaimana Lindelof bisa menjadi gelandang dadakan untuk Manchester United?
Dalam skema dasar pemain bertahan, ada posisi "dog and cat" atau anjing dan kucing.
Pemain belakang bertipikal anjing, adalah yang akan mengejar pemain depan lawan, dan akan sangat sering berduel satu lawan satu dengan lawan.
Sedangkan kucing, lebih menjaga ruang, kemampuannya membaca permainan menjadi yang utama, dan lebih melihat pergerakan lawan dan memotong umpan dibanding merebut bola.
Ini yang selalu ada di duet bek tengah manapun, dari Maldini-Nesta, Ferdinand-Vidic, van Dijk-Matip dan tentu saja Bonucci-Chiellini.
Baca juga: Uluran Tangan Mourinho Mendekat, Solusi Masa Depan Van De Beek Bersama Manchester United
Baca juga: Jadwal Liga Inggris Pekan 8, Leicester vs Man United, Solskjaer Tanpa 2 Pilar di Jantung Pertahanan
Lindelof adalah pemain bertipikal kucing, ia memahami ruang dan membaca permainan.
Di laga melawan Leeds United, nyaris minim bola datang mengarah tepat kepada Patrick Bramford, Lindelof dengan cermat mematikan alur bola dan juga memaksa lawan sulit menyentuh kotak penalti.
Ini yang ditawarkan Lindelof bagi Manchester United, kecerdasannya dalam bertahan adalah salah satu aspek penting dari performa United musim lalu.
Namun, memang kelemahan terbesarnya adalah duel satu lawan satu dengan penyerang, ini yang dikritik Gary Neville ketika United mengemas hasil imbang dengan West Bromwich musim lalu.
Dengan duet Varane-Maguire yang nampaknya mulai padu, Lindelof bisa mendapatkan menit bermainnya dengan digeser menjadi gelandang bertahan.
Tentu, melihat cara bermain Lindelof yang penuh perhitungan, posisi gelandnag bertahan atau poros utama, bisa diembannya dengan mudah.
Lindelof adalah pemain cerdas dan multi posisi, ketika di Benfica ia adalah pengganti Nemanja Matic yang pindah ke Chelsea.
Kini, Manchester United akan benar-benar bertumpu kepada Victor Lindelof, apalagi dengan absennya Maguire dan Varane, duet Lindelof dan Eric Bailly bisa menjadi pilihan untuk Solskjaer.
Apapun yang diturunkan oleh Solskjaer, peran Lindelof akan sangat vital di tengah absennya Varane dan Maguire selama beberapa pekan.
(Tribunnews.com/Gigih)