Nasib berbeda justru dialami Manchester United.
Klub elite Liga Inggris ini tampil angin-anginan. Sebagai buktinya, lima laga terakhir tim besutan Ole Gunnar Solskjaer hanya membubuhkan satu kemenangan saja.
Rinciannya, Setan Merah mengemas sekali menang, satu kali draw dan tiga kekalahan.
Tentu menjadi perbandingan, mengingat Setan Merah sempat diagung-agungkan menjuarai Liga Inggris setelah memulangkan Cristiano Ronaldo.
Terlebih lagi, Manchester United juga sudah diperkuat Jadon Sancho maupun Raphael Varane sebagai amunisi baru mereka.
Namun nyatanya Setan Merah sama sekali belum bisa menunjukkan permainan konsisten.
Banyak kalangan yang memprediksi bahwa situasi sulit Setan Merah tak luput dari kedatangan Cristiano Ronaldo.
Dilansir dari BBC, Jamie Carragher pernah mengatakan bahwa ada sisi plus dan minus dalam mendatangkan pemain anyar.
Termasuk Ronaldo sendiri. Manchester United jelas digaransi gelontoran gol demi gol yang disumbangkan CR7.
Namun keberadaan Ronaldo juga semakin memudarkan filosofi gaya main Setan Merah yang mengandalkan keutuhan sebuah tim.
Ronaldo identik dengan permainan individu dan torehan gol menjadi yang pokok ketimbang proses terciptanya.
Bukan menjadi kesalahan yang fatal jika disebut situasi menukiknya performa Manchester United lantaran "kecipratan" karma Ronaldo.
Ketika ia bersama Juventus memutuskan untuk hengkang ketika dirinya banyak menerima kritikan tajam lantaran performa klub menurun.
Kini situasi serupa Ronaldo kembali alami bersama klub barunya, Setan Merah.
(Tribunnews.com/Giri)