News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Super Pandit

Brighton & Hove Albion vs Man City di Liga Inggris: Menanti Magis Grealish & Pembuktian Sterling

Penulis: deivor ismanto
Editor: Dwi Setiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gelandang Inggris Manchester City Jack Grealish (2R) berlari mengitari gelandang Inggris Tottenham Hotspur Oliver Skipp (2l) dan gelandang Inggris Tottenham Hotspur Japhet Tanganga (kiri) selama pertandingan sepak bola Liga Utama Inggris antara Tottenham Hotspur dan Manchester City di Stadion Tottenham Hotspur di London, pada 15 Agustus 2021.

Sejak bermain bersama Aston Villa, pemain asal Inggris tersebut memang memiliki atribusi dalam hal penguasaan bola dan kemampuan dribel yang ciamik.

Gelandang Manchester City Inggris Jack Grealish merayakan setelah mencetak gol kedua mereka selama pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Manchester City dan Norwich City di Stadion Etihad di Manchester, barat laut Inggris, pada 21 Agustus 2021. (ADRIAN DENNIS / AFP)

Grealish juga memiliki visi bermain yang tinggi, itu membuatnya seringkali bergerak ke tengah untuk menjadi seorang playmaker, bergantian dengan de Bruyne ataupun Bernardo Silva.

Hal tersebut membuat City mampu menguasai ball Possesion hingga 73,2% per pertandingannya.

Sterling tentunya tak bisa berperan seperti Grealish, pemain berpostur 170 cm itu lebih bertipikal sebagai winger murni yang mengandlkan kecepatan dan skill olah bola.

Perubahan skema yang diterapkan Guardiola membuat Sterling harus tersisih dan kalah bersaing dengan Grealish.

Meski ta terlalu menonjol, namun Grealish mampu menjawab kepercayaan Guardiola dengan baik.

Dilansir Fbref, progressive passes Grealish berada di angka 5.87 tertinggi kedua setelah de Bruyne, dribbles completed Grealish juga berada di angka 2.44 berada di atas Raheem Sterling yang hanya berada di angka 2.11.

Grealish memang tak rajin mencetak gol untuk The Citizens, hanya 2 gol dan 2 assist dari 10 pertandingan.

Namun hadirnya dia di sisi kiri Manchester City membuat serangan The Citizens lebih rancak.

Memasang Grealish dan de Bruyne berarti Guardiola memiliki dua pemain bertipe playmaker di sepertiga akhir.

Visi keduanya membuat City memiliki lebih banyak opsi untuk membongkar pertahanan lawan.

Dari sayap kiri, Grealish menambah daya gedor The Citizens. Anak asuh Guardiola jadi memiliki opsi lebih untuk membongkar pertahanan.

Grealish memiliki kontrol bola dan teknik yang cukup untuk menarik lawan agar mengerubunginya, hal ini berguna agar kawalan terhadap penyerang lain melemah.

Saat lawan berfokus ke areanya, Grealish mampu memindah serangan ke area yang lebih kosong dengan cepat.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini