Sang striker itu belum mencetak gol sejak awal bulan lalu.
Lukaku hanya mencetak tiga gol liga sebelum tertatih-tatih karena cedera saat Chelsea menghancurkan Malmo di Liga Champions.
Tanpa Lukaku, Thomas Tuchel terpaksa berimprovisasi. Dari situ, justru muncul hikmah, lahir sebuah inovasi yang justru menampilkan sisi lain.
Pada laga lawan Norwich itu, Chelsea tidak bergantung pada pilihan striker tunggal, Kai Havertz seperti yang mereka lakukan bersama Lukaku.
Sebagai catatan, tak satu pun dari tujuh gol yang dicetak di depan gawang (di kotak 6 yard). Tidak ada gol yang dicetak oleh seorang bomber dalam permainan yang kekurangan umpan silang dan tendangan sudut.
Baca juga: Jelang Timnas U-23 Indonesia Vs Australia, Shin Tae-yong Punya Senjata Ampuh Spesialis Injury Time
Artinya, tanpa seorang goal getter, Chelsea tetap beringas, terlepas dari catatan kalau lawan mereka adalah Norwich, tim yang berada di dasar klasemen.
Sebaliknya, Chelsea baru memanfaatkan celah di belakang bek sayap lawan.
Dengan Jorginho dan Mateo Kovacic menyemprotkan umpan-umpan tajam ke kiri dan kanan dari lini tengah, semua gol Chelsea memanfaatkan lebar dan dua melibatkan bola yang digeser secara elegan dari touchline ke touchline.
Gol datang dari mana-mana. Pahlawan hat-trick Mason Mount dan Callum Hudson-Odoi mencetak gol liga pertama mereka musim ini, pemain Chelsea ke-13 dan ke-14 yang melakukannya (17 telah mencetak gol di semua kompetisi musim ini).
Sementara bek sayap Ben Chilwell mencetak gol untuk pertandingan liga ketiga berturut-turut.
Baca juga: Berita Chelsea, Kemunculan John Terry Baru, Tuchel Temukan Posisi Terbaik Hudson-Odoi, Kejar Bayo
Hikmah lain yang menggembirakan bagi Tuchel adalah kebangkitan Hudson-Odoi.
Di bawah tangan dingin Thomas Tuchel, sang pemain bertransformasi menjadi penyerang yang serba bisa.
Inovasi Tuchel dengan lebih mendominankan peran second line ini akan mendapat ujian berikutnya saat mereka menjamu Southamton di ajang Carabou Cup, Rabu (27/10/2021). (oln/*)