Gol hampir mirip juga Witan ciptakan saat Timnas Indonesia melakoni uji coba melawan Nepal di Tajikistan, pemain bebrusia 20 tahun tersebut kembali melakukan pergerakan menusuk dari sisi kanan kemudian menjebol gawang Nepal lewat sontekan kaki kanan.
Efektivitas permainan Witan jelas sangat dibutuhkan Timnas Garuda untuk mampu mengatasi perlawan Australia.
Tak hanya bermain menusuk, Witan juga dapat bermain sebagai winger murni yang aktif melakukan pergerakan dari sisi sayap lalu melakukan crossing untuk melayani penyerang Timnas di tengah.
Kemampuan melakukan step over dan ketahanan fisik yang prima mampu ditunjukan Witan di berbagai laga Timnas Garuda, ia mampu menciptakan peluang lewat pergerakan agresif dari sisi sayap.
Entah bermain sebagai starter ataupun dimanfaatkan untuk menjadi supersub, Witan diharapkan mampu menjadi kartu AS Indonesia menghadapi tim sebesar Australia.
Ia pun memiliki misi besar untuk membawa Indonesia lolos ke putaran final Piala AFC U-23 2022. Kerja keras di lapangan adalah kunci untuk mengalahkan Australia di laga malam nanti.
"Komunikasi di lapangan kami harus perbaiki. Selain itu kami harus terus bekerja keras dan fokus 90 menit pertandingan," kata Witan dilansir laman resmi PSSI.
"Kami berharap mendapatkan performa terbaik saat laga melawan Australia nanti. Karena kami ingin lolos ke putaran final Piala AFC U-23 2022 mendatang," pungkasnya.
Taktik Shin Tae-yong
Bermain dengan skema dasar 4-1-4-1. Saat menyerang, Shin Tae-yong memakai skema 3-2-4-1 atau 3-2-5. Skema tersebut begitu mirip dengan pelatih Manchester City, Pep Guardiola.
Tae-yong berusaha menumpuk pemain Indonesia di tengah, dengan menarik salah satu full back untuk bermain lebih ke dalam.
Saat Indonesia membangun serangan, full back Timnas Garuda akan naik ke tengah untuk berdiri sejajar bersama gelandang bertahan Timnas Indonesia.
Dalam skema tersebut, dengan kontrol bola dan teknik yang dimiliki pemain full back, ia dapat membuat lini tengah Garuda lebih kuat dan variatif.
Pergerakan full back ke tengah juga membuat Indonesia unggul jumlah pemain di tengah pada fase awal serangan.