Terlepas dari dua kekalahan tersebut, Rayo bagaimana pun menjadi paket kejutan di La Liga musim ini.
Saat ini mereka menempati posisi tujuh klasemen sementara dengan 16 poin, di atas Barcelona yang ada di posisi sembilan dengan poin 15 tapi punya tabungan satu laga lagi.
Catatan mengejutkan lain dari Rayo adalah produktivitas golnya yang mencapai 17 gol dari sepuluh laga.
Mereka jadi tim terproduktif kedua di La Liga, dengan hanya dikalahkan oleh Real Madrid dengan 24 gol.
Yang paling patut dikhawatirkan dari Rayo adalah ancaman dari striker senior, Radamel Falcao.
El Tigre julukannya, punya sejarah sebagai pembobol Barca, tapi belum pernah merasakan kemenangan atas La Blaugrana.
Pastinya hal itu membangkitkan kepenasaran dalam diri striker asal Kolombia berusia 35 tahun.
Falcao tentunya ingin di ujung kariernya dia akhirnya bisa mengalahkan Barcelona.
Selurul duel Falcao kontra Barcelona terjadi saat dirinya masih memperkuat Atletico di musim 2011/12, dan 2012/13.
Dari empat kali pertemuan, dia sukses mencetak tiga gol di tiga duel terakhir, tapi semua laga berakhir dengan kekalahan Atleti.
Musim ini, Falcao telah lima kali bermain (dua starter, tiga pengganti) dengan catatan tiga gol.
Biasanya dia masuk di pertengahan babak kedua, dan memberikan dampak instan.
Kejeliannya masih terlihat.
Dan dia terasa lebih menyengat karena masuk saat para pemain lawan sudah mulai lelah, serta kehilangan fokus.
Dalam momen seperti itulah, El Tigre biasa menerkam.