Sementara tim-tim di 10 grup lain mendapatkan kesempatan menjadi salah satu runner-up terbaik.
Tim-tim lain Asia Tenggara (ASEAN) termasuk yang mendapatkan kesempatan itu.
Baca juga: Mohammed Rashid Dapat Pengalaman Berharga Bersama Persib yang Tak Didapat di Klub Lain
Namun, mereka serasa bermain di kelas AFF atau ASEAN, bukan Asia (AFC).
Di Grup H, misalnya, ada tiga tim ASEAN, yakni Singapura, Timor Leste, dan Filipina, bersaing dengan tim favorit sekaligus juara bertahan Piala Asia U-23 Korea Selatan.
Meski ada Korea Selatan, ketiga tim itu serasa bersaing di Piala AFF plus, karena didominasi tim ASEAN.
Ketiga tim ASEAN itu bersaing berebut tiket lolos melalui jalur runner-up terbaik.
Di Grup I, dua tim ASEAN, Vietnam dan Myanmar, bersaing dengan Taiwan.
Grup berisi tiga tim itu juga serasa bermain di level Piala AFF atau ASEAN.
Di grup itu juga diberi kesempatan bagi tim runner-up untuk lolos ke putaran final Piala Asia U-23 2022.
Timnas U-23 Vietnam pun mengakui beruntung karena satu grup dengan tim-tim lebih lemah.
Kemudian di Grup J ada tiga tim ASEAN, yaitu Malaysia, Thailand, dan Laos.
Grup ini juga benar-benar serasa berkompetisi di level Piala AFF, bukan di kelas AFC atau Asia.
Mereka bersaing dengan tuan rumah kualifikasi yang tergolong lemah, yakni Mongolia.
Timnas U-23 Malaysia dan Thailand paling menikmati komposisi Grup J itu.
Terakhir Grup K, yang diisi Jepang, Kamboja, dan Hongkong setelah Korea Utara mundur.
Kamboja juga menikmati komposisi grup itu karena mendapat peluang lolos sebagai runner-up. (Imadudin Adam/SuperBall)