Mereka baru saja memecat manajer Ronald Koeman.
Presiden Barca, Juan Laporta tak segan membumbui pemecatan itu dengan menyebutkan harusnya mereka lebih cepat menyingkirkan Koeman sehingga situasinya tak terlanjur kritis seperti sekarang.
Ditunjuklah pelatih Barca B, Sergi Barjuan sebagai pelatih sementara.
Konon sampai kesepakatan dengan sang legenda, Xavi Hernandez yang menangani klub di Qatar, Al-Sadd, selesai.
Kesan pertama saat ditangani Barjuan ternyata tak terlalu menggembirakan.
Barca ditahan imbang 1-1 oleh tim medioker, Alaves.
Dia memilih starting line-up yang mempertahankan banyak ide Koeman, dengan Sergino Dest masuk jadi trisula di lini depan, Eric Garcia di pertahanan tengah dan Oscar Mingueza di bek kanan.
Ada masalah yang serupa juga yakni kurangnya kreativitas, minim kepercayaan diri, dan sulitnya penyelesaian klinis.
“Sulit untuk mengubah keadaan dalam waktu singkat,” kata Barjuan berkilah.
Celakanya, laga itu memakan korban dua pemain andalan: Gerard Pique, dan Sergio Aguero.
Pique cedera betis hingga harus ditarik ke luar pada menit ke-70.
Hasil pemeriksaan lanjutan menunjukkan otot sang bek andalan tertarik hingga dia harus absen pada laga berikutnya.
Absennya Pique tentu menjadi kerugian besar.
Apalagi pada pertemuan di leg pertama sebelumnya, Pique merupakan sosok penyelamat usai mencetak gol tunggal ke gawang Kiev dalam kemenangan 1-0 (20/10).
Selain Pique, striker baru Barcelona, Sergio Aguero juga tidak dalam kondisi fit untuk tampil.