Kejadian itu tentu menjadi perhatian tersendiri bagi pihak lain.
Jelang pertemuan Liverpool vs Atletico Madrid di Anfield, kedua pelatih mendapat kesempatan untuk kembali menjelaskan latar belakang masalah.
Rupanya, Diego Simeone bukanlah penganut tradisi bersalaman pasca laga.
Ia tak bisa menerima kebiasaan tersebut lantaran bertentangan dengan apa yang ia yakini sebagai pelatih dan mantan pesepak bola.
Meski demikian, ia tak ada maksud untuk tak menghirauhkan atau melecehkan Jurgen Klopp.
Ia juga memahami dan menghormati tradisi di Inggris, di mana para pelatih terbiasa berjabat tangan setelah laga usai.
"Saya sebenarnya sudah menjelaskannya selepas laga pertama usai," ungkap Simeone dikutip dari laman Liverpool Echo.
"Saya tidak suka dengan berjabat tangan selepas laga usai."
"(Alasannya) ada dua emosi berbeda dari dua kubu yang bertempur di atas lapangan."
"Jadi saya tidak menyukai itu," sambungnya.
Pada kesempatan itu, ia juga menyampaikan rasa hormatnya kepada tradisi jabat tangan tersebut di tanah Inggris.
"Saya tahu di Inggris itu adalah tradisi. Tapi saya tidak menganut itu. Jadi saya bersikap seperti biasa," ujar Simeone.
"Saya tidak mengenal Klopp secara personal, tetapi dia adalah pelatih hebat di manapun ia melatih."
"Saya tidak memberikan komentar pada tim lain, kami adalah pelatih dan saya menghormati itu," lanjutnya.