TRIBUNNEWS.COM - Pimpinan sementara klasemen Liga Inggris Premier League, Chelsea di luar dugaan ditahan imbang tim penghuni zona degradasi, Burnley, dalam laga pekan ke-11 Premier League, di Stamford Bridge, Sabtu (6/11/2021) kemarin.
Terlepas dari hasil tak optimal itu, pelatih The Blues, Thomas Tuchel sepertinya mendapat sebuah poin penting dari penampilan seorang anak asuhnya yang sejauh ini diyakini akan hengkang pada periode transfer Januari mendatang.
Sosok pemain Chelsea yang dimaksud adalah Ross Barkley.
Baca juga: Berita Chelsea, Thomas Tuchel Siap-siap Overhaul, Enam Pilar The Blues Berpotensi Pergi di Januari
Baca juga: Daftar 26 Pemain Timnas Indonesia yang Dipanggil Shin Tae-yong ke Turki, Ada Egy dan Elkan Baggott
Pemain eks-Everton itu akhirnya mendapat kepercayaan dari Tuchel untuk menjadi starter dalam laga itu setelah sebelumnya hanya berperan sebagai pemain pelapis di bangku cadangan.
Melawan Burnley, Tuchel merombak skuad dan memainkan Barkley dalam peran sebagai nomor 10, sebagai gelandang serang di tengah di belakang Kai Havertz dan Callum Hudson-Odoi yang beroperasi di kedua sisi sayap.
Mengutip football.london, Thomas Tuchel mengaku gembira pada penampilan Ross Barkley di laga tersebut.
"Kami mengubah bentuk formasi tiga pemain depan hari ini dan dia (Ross Barkley bermain dengan posisi nomor sepuluh," kata Tuchel.
Baca juga: Berita Chelsea, Tuchel Ogah Tarik Si Moncer Gallagher, Madrid Siap Gaji Rudiger Rp 3,8 M Per Pekan
"Itu adalah posisi yang sempurna bagi Ross. Dia sudah menunggu lama untuk kesempatan ini dan dia telah membuat dampak besar dalam pertandingan kami ketika dia masuk (dari bangku cadangan). Dia memiliki pertandingan yang bagus," lanjutnya.
"Jika Anda melihat dia (Barkley) dalam latihan, Anda akan melihat bahwa dia pantas menjadi starter,"kata Thomas Tuchel.
Barkley memang terlihat hidup dalam posisi itu yang membuat Chelsea memiliki segudang peluang gol.
Satu di antaranya juga dimiliki Barkely, hanya tembakan sang pemain masih melambung di atas mistar gawang Burnley yang dikawal Nick Pope.
Beberapa peluang lain juga dimiliki Ross Barkley, namun tembakan-tembakan sang pemain masih tak menemui sasaran.
Baca juga: Man United Dibekap Man City 0-2, Ronaldo Tenggelam, Cityzen Ukir Rekor, Formasi 3 Bek Tak Mempan
Baca juga: Hal-Hal Menarik Arema FC Vs Persebaya, Dari Kartu Merah Hingga Gol Indah, Ada Tangis Si Wonderkid
Hal itu tampak membuat Ross Barkley marah. Menariknya, attitude itu justru membuat Thomas Tuchel girang.
Barkley akhirnya ditarik ke luar dan digantikan Ruben Loftus-Cheek pada menit ke-72. Pun, Tuchel menjelaskan, keputusannya menarik ke luar Barkley tak terkait terbuangnya sejumlah peluang gol Chelsea di pertandingan itu.
Sang pelatih, juga para penonton di Stamford Bridge, tetap memberikan applause terhadap peforma Ross Barkley.
"Sebelum itu (peluang gold ari Barkley) kami juga memiliki peluang besar dengan Callum (Hudson-Odoi) dan Thiago Silva. Saya pikir jika kami mencetak gol kedua maka kami akan mencetak gol ketiga dan keempat tanpa kemungkinan comeback (lawan)," ujar Thomas Tuchel.
Baca juga: Milan Vs Inter Rebutan 5 Pemain, Pioli Punya Dilema di 3 Posisi, Hengkangnya Kessie Tak Terhindarkan
Tuchel menjelaskan, gestur kesal dan marah dari Ross Barkley yang tak bisa membuat gol dari peluang yang ada justru penting bagi sang pemain.
Perasaan ketidakpuasan itu yang membuat Tuchel senang. Artinya, Barkley ingin berupaya lebih baik lagi dalam mengonversi peluang menjadi gol.
"Dia marah pada dirinya sendiri, dia menciptakan peluang dan kami memiliki peluang di babak pertama dan kedua, jadi memang tidak ada yang menyalahkannya," kata Thomas Tuchel.
Sang pelatih juga ditanya soal peluang Ross Barkley menjadi starter secara reguler di tim utama Chelsea.
Tuchel berkata, hal Itu tergantung pada sang pemain sendiri.
Baca juga: Kabar Chelsea, Bakat Kelas Dunia di Dalam Bahaya, Thomas Tuchel Jadi Penyelamat?
Baca juga: Berita Chelsea, Thomas Tuchel Siap-siap Overhaul, Enam Pilar The Blues Berpotensi Pergi di Januari
"Pertama-tama, dan itu (peluang menjadi starter) sedang berlangsung. Jika dia tetap positif dan tetap menjadi pekerja keras, dan pada saat yang sama, saya senang jika dia tidak sepenuhnya bahagia (atas peluang yang terbuang). Saya senang jika dia tidak puas dengan apa yang dia miliki," kata Tuchel.
"Pada saat yang sama, dia perlu menghargai di mana dia berada sekarang dan menghargai kerja keras dan usahanya. Dia sangat serius sejak hari pertama pra-musim, tetapi ada banyak persaingan yang terjadi di posisinya," kata Tuchel.
"Anda harus siap jika bermain untuk Chelsea, jika Anda berpikir Anda siap dan positif, selalu ada peluang untuk masuk ke lapangan (jadi starter)," ujar Tuchel dilansir Footbal.london.
"Sayangnya, kami hanya memiliki tiga pemain pengganti sehingga (situasi) tidak selalu mudah. Tetapi selalu ada peluang untuk membuktikan satu hal dengan penampilan Anda," kata Thomas Tuchel.
Baca juga: Berita Chelsea, Ziyech Pahlawan yang Diremehkan, Tuchel Tantang RLC Lakukan Hal Ini
Tanda Bahaya Hakim Ziyech
Baca juga: Berita Chelsea, Tuchel Tiru Rekor Mourinho, Kemunculan Generasi Emas Cobham, Ziyech Bikin Frustasi
Komentar Thomas Tuchel di atas, dinilai sebagai peringatan bagi seluruh skuad Chelsea, terutama bagi Hakim Ziyech dan Saul Niguez.
Kedua pemain ini sama sekali tak dimainkan Thomas Tuchel saat laga melawan Burnley. Terkhusus untuk Hakim Ziyech, keputusan Thomas Tuchel tersebut dianggap sebagai tanda bahaya atas keberadaannya di skuad.
Ziyech dinilai belum cukup meyakinkan Tuchel meski dia menjadi pembeda atas kemenangan Chelsea atas Malmo pekan lalu di ajang Liga Champions.
Baca juga: Milan Vs Inter Rebutan 5 Pemain, Pioli Punya Dilema di 3 Posisi, Hengkangnya Kessie Tak Terhindarkan
Video blogger sepakbola, Daniel Childs dan analis-pengamat sepakbola, Jai Mcintosh dalam acara 'Carefree Chelsea' membahas betapa pemain Timnas Maroko itu dalam kondisi rawan didepak dari Chelsea pada periode transfer Januari.
Ziyech, yang dibeli dari Ajax Amsterdam pada 2019 silam dengan ongkos 33 juta poundsterling (sekitar Rp 634 miliar) dianggap tidak banyak memberi kontribusi bagi The Blues.
Alih-alih, peluangnya merebut satu posisi pemain utama menjadi kecil karena rentetan penampilan yang buruk.
Peluang si pemain makin tambah kecil terutama ketika TImo Werner dan Romelu Lukaku kembali ke skuad jika sudah pulih nanti.
Ada pertanyaan yang berkembang mengenai masa depan Hakim Ziyech di Chelsea menjelang jendela transfer Januari menyusul absennya pemain berusia 28 tahun itu dari starting eleven Thomas Tuchel melawan Burnley.
Baca juga: Berita Chelsea, Thomas Tuchel Siap-siap Overhaul, Enam Pilar The Blues Berpotensi Pergi di Januari
Baca juga: Kabar Chelsea, Bakat Kelas Dunia di Dalam Bahaya, Thomas Tuchel Jadi Penyelamat?
Tuchel lebih memilih memainkan Ross Barkley dan Christian Pulisic dalam pertandingan itu.
Daniel Childs menganggap itu adalah sinyal bahaya bahwa Ziyech tak mendapat kepercayaan dari Tuchel.
"Cukup memberatkan bagi Ziyech bahwa dia tidak menjadi starter [melawan Burnley], juga tidak tampil," katanya.
"Fakta bahwa dia mencetak gol melawan Malmo minggu ini - terlepas dari kritik kami terhadapnya - tapi malah kalah dari Ross Barkley dan Christian Pulisic (yang dimainkan sebagai starter) mengatakan banyak hal," katanya.
"Apakah saya terlalu berlebihan dalam analisis tentang itu (sinyal bahaya buat Ziyech)? Saya pikir itu benar-benar pernyataan yang memberatkan bagi seorang pemain. Saya tidak bisa jujur mengatakan bahwa ketidakhadirannya sangat terasa," katanya.
Baca juga: Daftar 26 Pemain Timnas Indonesia yang Dipanggil Shin Tae-yong ke Turki, Ada Egy dan Elkan Baggott
Childs kemudian menambahkan bagaimana ketidakhadiran Ziyech malah meningkatkan peluang kemenangan Chelsea dengan membuka pintu bagi keterlibatan Ross Barkley bersama Kai Havertz.
Dia menyebut, peran Barkley dengan karakter yang lebih agresif dan dominan, berdampak pada leluasanya Kai Haeverts membuka ruang.
"Saya pikir kita melihat ketika Chelsea memiliki Barkley - tipe pemain yang berbeda - di lini tengah yang lebih sentral, dengan peran nomor sepuluh memungkinkan Kai (Havertz) membuka ruang untuk pindah ke area yang dia sukai," kata dia.
"Ziyech - tanda tanya besar. Mungkin akan ada pertanyaan tentang masa depannya dan apa yang perlu dia lakukan untuk masuk ke tim utama," kata Childs. (oln/*)