TRIBUNNEWS.COM - Suporter garis keras AC Milan, ultras Milan membalas aksi selebrasi Hakan Calhanoglu pada laga derby AC Milan Vs Inter Milan pada laga pekan ke-12 Serie A Liga Italia, Senin (8/11/2021) dini hari.
Pada laga yang berakhir 1-1 itu, Hakan Calhanoglu memang mencetak gol pada menit ke-11 lewat titik penalti.
Aksi selebrasi gol itu dinilai sebagai tindakan provokatif.
Baca juga: Milan Vs Inter Rebutan 5 Pemain, Pioli Punya Dilema di 3 Posisi, Hengkangnya Kessie Tak Terhindarkan
Seusai mencetak gol, pemain Timnas Turki itu menghadap Curva Sud, tribun yang diisi suporter fanatik AC Milan.
Calhanoglu membentangkan lengan, lalu menaruh telapak tangannya ke telinga, seolah ingin mendengar reaksi penonton atas golnya.
Baca juga: Berita Milan, Amarah Ante Rebic Mengubah Rossoneri, Kemunculan Pahlawan Tak Terduga, Faivre Datang
Baca juga: Kabar Chelsea, Empat Hal Genting yang Mesti Diselesaikan Tuchel Selama Jeda Internasional
Sebagai catatan, Hakan Calhanoglu memang mendapat sambutan tak ramah dalam pertandingan tersebut.
Setiap dia menguasai bola, sorakan dan teriakan 'booo' selalu menggema.
Penyebabnya, tentu karena pilihan sang pemain yang memilih menyeberang ke rival sekota Milan, Inter pada bursa transfer musim panas kemarin.
Aksi selebrasi provokatif Hakan Calhanoglu itu dibalas Ultras Milan.
Baca juga: Berita Chelsea, Peforma Brilian Bek Rasa Striker Permalukan Kengototan Thomas Tuchel Gaet Hakimi
Serangan balasan itu dinilai lebih menohok, menyerang hal pribadi yang sensitif bagi sang pemain.
Dilansir MilanNews, Ultras Milan membentangkan sebuah poster di sebuah jembatan di pusat kota MIlan, bertuliskan sindiran menohok atas hal pribadi Calhanoglu.
"Courage is not taking a penalty in the tenth minute but staying with your wife even when you are a cuckold. Sh** man,” begitu tulisan yang terpajang di Curva Sud Stadion San Siro.
Tulisan itu dapat diartikan, "Keberanian bukanlah mengambil penalti di menit kesepuluh tetapi tetap bersama istri Anda bahkan ketika Anda seorang suami yang diselingkuhi istrinya. Si***an,".
Baca juga: Daftar 36 Pemain yang Dipanggil ke Timnas U-18 Indonesia Beserta Asal Klub, Persiapan Piala Dunia
Tulisan balasan CUrva Sud Milan ini jauh lebih provokatif karena menyinggung hal pribadi yang sensitif dari Hakan Calhanoglu.
Diketahui, rumah tangga sang pemain dan istrinya Sinem Gundogdu sempat diterpa prahara yang berujung pada perceraian pada 2018 silam meski usia pernikahan mereka baru berjalan sekitar setahun.
Pecahnya bahtera rumah tangga Calhanoglu dan istrinya itu disebut-sebut karena adanya orang ketiga.
Isu ini yang digaungkan kembali Curva Sud Milan sebagai balasan selebrasi sang pemain di San Siro kemarin.
Belakangan, keduanya rujuk pada 2019.
Baca juga: Berita Chelsea, Tuchel Malah Girang Saat Ross Barkley Marah, Tanda Bahaya Buat Hakim Ziyech
Ibrahimovic Jadi Striker 'Hybrid'
Baca juga: Kabar Chelsea, Fans Minta Blues Rekrut Monster Penghancur Liverpool, Striker Rp 1,4 T Masuk Radar
Penyerang gaek, Zlatan Ibrahimovic dinilai telah menjelma menjadi seorang striker 'hybrid' merujuk pada perannya di skuad Rossoneri pada beberapa pertandingan terakhir.
Ulasan dari Tuttosport (via MilanNews), cara bermain Zlatan Ibrahimovic telah berubah total dari tahun-tahun sebelumnya.
Ibra, kini beralih dari seorang goal getter, striker murni menjadi pemain yang cenderung berfungsi sebagai playmaker karena mau turun lebih dalam dari posisinya di depan untuk lebih terlibat dalam membangun serangan.
Pemain Timnas Swedia itu terlihat sering mencoba untuk berpartisipasi dalam manuver ofensif tim, mencoba membuka ruang untuk sayap di kedua sisi.
Ulasan ini juga menyoroti bagaimana tindakan Ibra ini berpotensi menurunkan produksi serangan Milan karena semakin jauh Zlatan dari kotak 18 yard atau bahkan kotak enam yard, semakin terbatas pula kemampuannya Ibra dalam hal finishing di depan gawang lawan.
Baca juga: Berita Milan, Amarah Ante Rebic Mengubah Rossoneri, Kemunculan Pahlawan Tak Terduga, Faivre Datang
Dalam derby melawan Inter kemarin, striker jangkung itu tampak sering turun lebih dalam untuk mencoba dan membantu serangan.
Tetapi dalam 15 menit terakhir laga, dengan masuknya Ante Rebic dan Saelemaekers, Ibra kembali menjadi striker murni. Dampaknya, Milan terlihat lebih mendominasi permainan.
Baca juga: Jakmania: Fans Bilang Persija Boleh Kalah Lawan Siapa Saja Tapi Jangan Sama Persib Bandung
Menjelmanya Ibrahimovic menjadi striekr hybrid ini juga tak sepenuhnya negatif.
Ada beberapa keuntungan, seperti fakta kalau permainan Milan menjadi lebih tidak terduga.
Aksi Ibra mau turun ke lapangan tengah bisa membuka lebih banyak ruang bagi pemain lain. Namun, Ibra juga mesti menemukan keseimbangan dalam artian tahu kapan harus menjadi striker murni dan kapan harus menjadi penyerang hybrid. (oln/*)