TRIBUNNEWS.COM - Timnas Jerman telah memulai generasi baru mereka bersama Hansi Flick dengan nyaris tanpa noda.
Dari empat pertandingan yang sudah dijalani Der Panzer bersama Hansi Flick, empat kemenangan sempurna berhasil diraih Jerman.
Der Panzer berhasil mengatasi perlawanan Liechtenstein dengan skor 0-2, lalu membantai Armenia 5-0, kemudian melumat Islandia 0-4, dan terakhir, pasukan Hansi Flick berpesta 9 gol tanpa balas melawan Liechtenstein. Luar biasa!
Baca juga: Bedah Peran Trequartista AC Milan, Kunci Ibrahimovic Moncer di Usia Senja, Gelar Scudetto Terbuka
Baca juga: Steven Gerrard & Xavi Hernandez, Bukti Pelatih Cemerlang Berasal dari Gelandang Gemilang, Kok Bisa?
Segala bentuk pujian pun dialamatkan kepada pelatih berusia 56 tahun tersebut.
Tangan dinginnya dianggap berhasil membawa Jerman kembali bertaji dan menjadi tim favorit untuk lolos ke piala Dunia 2022 dan menjuarainya.
"ini adalah awal yang positif bagi kami sebagai tim Juara, Hansi Flick membuka harapan untuk Jerman kembali ke level tertinggi," ucap kapten timnas Jerman, Manuel Neuer dilansir Livescore.
Seperti yang sudah kita ketahui, Der Panzer mencatatkan hasil buruk dalam dua turnamen Internasional.
Mereka secara mengejutkan gugur di penyisihan grup Piala Dunia 2018, dan di Piala Euro 2020 lalu, langkah Jerman terhenti di babak 16 besar.
Untuk itu, Jerman sangat berambisi agar mengentikan rentetan buruk tersebut dan mengulang kejayaan mereka, dimana Der Panzer berhasil meraih gelar juara Piala Dunia tahun 2014.
Dan Hansi Flick adalah sosok yang tepat untuk mampu membawa Jerman mewujudkan ambisinya tersebut.
Keakraban dengan sistem sebelumnya
Hansi Flick merupakan assisten pelatih Jerman saat Joachim Low masih menjabat sebagai pelatih kepala Der Panzer.
Keduanya telah bekerja sama selama delapan tahun, mulai dari tahun 2006 hingga 2014, prestasi paling mentereng dari keduanya adalah raihan Piala Dunia 2014.
Setelah selesainya Piala Dunia 2014, Hansi Flick meninggalkan jabatan sebagai assisten pelatih dan dialihtugaskan sebagai direktur olahraga Timnas Jerman, hingga akhirnya memilih hengkang di tahun 2016.