TRIBUNNEWS.COM - "Mager alias males gerak" menjadi situasi yang pernah dialami oleh Alvaro Morata di Juventus.
Penyerang Bianconeri ini sesaat pernah berpikir untuk menjadi kaum rebahan gegara ditinggal Cristiano Ronaldo. Mengapa demikian?
Usut punya usut, banyaknya kritikan dan tugas yang dibebankan kepadanya membuat eks pemain Chelsea ini berada dalam tekanan.
Sebagaimana yang diketahui, Cristiano Ronaldo minggat dari Juventus pada bursa transfer musim panas lalu.
CR7 meninggalkan Bianconeri untuk "pulang kampung" ke Liga Inggris untuk memperkuat Manchester United.
Baca juga: Impian Liar Chiellini untuk Juventus, Donnarumma Jadi Penerus Tahta Buffon di Turin
Baca juga: Produktivitas Gol Bersama Juventus Menurun, Alvaro Morata Berdalih Karena Cedera
Kehilangan Ronaldo membuat Juventus membebankan tugas mengoyak jala tim lawan kepada Morata.
Bianconeri memang memiliki Paulo Dybala dan Federico Chiesa untuk menjadi penyumbang gol lainnya.
Namun Morata memiliki tugas wajib tampil gacor menggantikan CR7 lantaran posisinya sebagai ujung tombak permainan tim.
Namun pemain asal Spanyol tersebut tak benar-benar bisa menjawab tugas yang diberikan Massimiliano Allegri selaku Allenatore Juventus dengan klinis.
Sejauh ini, striker asal Spanyol itu baru bikin empat gol dalam 14 kali penampilan di semua kompetisi bersama Bianconeri.
Juventus sendiri masih tertahan di peringkat kedelapan klasemen Liga Italia dengan 18 poin dari 12 laga.
Kondisi tersebut sudah cukup bagi Alvaro Morata untuk mendapatkan banyak kritik bahkan ancaman.
"Kami semua berada di bawah tekanan setelah Ronaldo pergi. Saya tidak memiliki banyak pilihan selain menggantikan tugasnya ketika sebuah tim kehilangan pencetak gol terbaiknya," terang Morata, dikutip dari Dailymail.
Morata sadar bahwa penampilannya belum kembali ke performa terbaik.