Ketika masih membela Ajax Amsterdam, Donny van de Beek telah berhasil mempersembahkan gelar Eredivisie Belanda, KNVB Cup, Johan Cruyff Shield, dan sekali masuk ke partai final Europa League.
Bahkan, ketika Die Amsterdammers tampil di kompetisi Liga Champions Eropa pun, nama Donny van de Beek mencuat dan menjadi incaran klub-klub besar eropa.
Ia juga menjadi salah satu gelandang subur yang memberi kontribusi luar biasa untuk Ajax, satu musim tepat sebelum kedatangannya di United.
Donny berhasil menyumbangkan 10 gol dan 11 assist dari 37 pertandingan, menjadi pemain dengan kontribusi gol terbanyak kedua setelah Dusan Tadic.
Atas torehan menterengnya tersebut, pemain berusia 24 tahun itu masuk ke dalam nominasi peraih Ballon d'Or tahun 2019.
Melihat hal tersebut, sudah jelas kualitas Donny tak patut dipinggirkan Ole hanya untuk memasang Fred yang tampil buruk.
Namun, masalah lini tengah Setan Merah tak hanya pada diri Fred, namun juga ketergantungan mereka pada sosok Bruno Fernandes.
Bruno tak bisa terus-terusan bermain setiap partai untuk United, tenaganya terlalu diforsis oleh Setan Merah, sehingga ia tak mampu tampil dominan.
Terakhir Bruno tampil redup saat menjalani laga Derbi Manchester pada (6/11/2021).
Bruno Fernandes yang biasanya tampil cemerlang pun tak mampu berbicara banyak di pertandingan tersebut, perannya tertutup lantaran begitu superiornya The Citizens dalam menguasai lini tengah.
Meski begitu, Bruno tetap berada di lapangan selama 90 menit, tak ada kesempatan untuk Jesse Lingard yang dapat diperankan sebagai pemain nomor 10 seperti Bruno.
Padahal, pemain berusia 28 tahun tersebut telah membuktikan kemampuannya saat dipinjamkan United ke West Ham di musim lalu.
Baca juga: Senyum Manis AC Milan Tatap Capolista, Giroud & Rebic Modal Rossoneri Kudeta Napoli
Baca juga: Barcelona Pulangkan Dani Alves, Kebutuhan Skema Xavi, Kembalikan Tiki-Taka & Contek Langkah AC Milan
Bermain sebagai playmaker bersama The Hammers, ia berhasil mencetak 9 gol dan 5 assist dari 16 pertandingan.
sekaligus membawa West Ham bermain dalam kompetisi Liga Eropa untuk yang pertama kalinya.