News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga Spanyol

Skema Xavi di Barcelona, Pendekatan Cruyff, Posisi Anyar Dani Alves, Peran de Jong & Busquets

Penulis: Gigih
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelatih baru Barcelona FC Barcelona, Xavi Hernandez berpose untuk foto selama upacara presentasinya di stadion Camp Nou di Barcelona pada 8 November 2021/Kehadiran Xavi Hernandez di Barcelona akan membawa perubahan bagi Sergio Busquets dan Frenkie de Jong, sekaligus sisi menyerang Daniel Alves

TRIBUNNEWS.COM - Setelah jeda internasional, akan menarik melihat penampilan dari Barcelona di musim ini.

Setelah memecat Ronald Koeman sebagai pelatih kepala, Barcelona menunjuk pria yang sudah sangat akrab dengan dengan klub sebagai pelatih : Xavi Hernandez.

Pria berusia 41 tahun ini menghabiskan beberap tahun terkahirnya melatih tim asal Qatar, Al Sadd, dan membawa timnya tampil cukup apiik.

Musim lalu, Al Sadd meraih gelar juara liga Qatar tanpa terkalahkan, tetapi yang menarik adalah pendekatan permainan tim yang mengingatkan kita kepada Barcelona di era Guardiola.

Pelatih baru Spanyol FC Barcelona Xavi Hernandez (kanan), diapit oleh presiden FC Barcelona Spanyol Joan Laporta, berpose dengan jerseynya saat upacara penyerahan di stadion Camp Nou di Barcelona pada 8 November 2021. (LLUIS GENE / AFP)

Baca juga: Peran Aaron Ramsdale dan Ben White di Arsenal, Kepercayaan Arteta, Bantu Aubameyang

Baca juga: Khianati AC Milan, Donnarumma Curahkan Rasa Sakit Hati Jadi Ban Serep Keylor Navas di PSG

Memberikan ekspektasi kepada Xavi untuk memperbaik permainan Barcelona hanya dalam hitungan pekan akan sangat naif, tetapi menarik melihat pendekatan yang dibangun Xavi di Al Sadd dan bagaimana implementasinya di Barcelona.

Membahas skema Xavi nantinya, sedikitnya harus melihat pendekatan yang dibangun oleh para mantan pelatihnya di Barcelona dan Spanyol.

Xavi, ketika bermain bukanlah sosok yang dianggap apik pada awalnya, ketika Guardiola masih bermain di Barcelona, Xavi nyaris dilepas oleh klub.

Pasalnya, ia dianggap kurang tinggi, dan secara fisik kalah bersaing dengan deretan gelandang papan atas di awal 2000-an.

Hal yang sama juga terjadi kepada Iniesta hingga Pedro, sebelum akhirnya, kehadiran Xavi membuat perubahan di Barcelona dan Spanyol.

Xavi tidak akan merebut bola dalam duel-duel fisik, tetapi membaca ruang dan memotong umpan adalah kekuatannya, maka mengubah pakem 4-2-3-1 menjadi 4-3-3 adalah cara yang akhirnya dilakukan baik di Barcelona ataupun di Timnas Spanyol.

Menariknya, Xavi sempat di posisikan sebagai nomor 10, di mana ia cukup bersinar, tetapi menyebut tidak nyaman dan lebih senang bermain sebagai ‘nomor 8 yang diberi kebebasan’.

Pendekatan ini, yang kemungkinan akan dilakukan oleh Xavi di Barcelona dalam membangun timnya.

Maka, jangan heran Xavi tidak menggunakan 4-3-3 atau 4-2-3-1, namun akan lebih banyak menggunakan variasi skema 3 bek di Barcelona.

Pendekatannya adalah W-M yang digunakan pada periode Total Football ala Johan Cruyff medio 70-an, menariknya, akan ada sedikit perubahan untuk mengakomodasi peran ‘nomor 8 yang bebas’.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini