TRIBUNNEWS.COM, KUALA LUMPUR - Pemain Timnas Wanita Iran, Zohreh Koudaei telah membantah tuduhan Federasi Sepakbola Yordania yang menyatakan bahwa dia adalah seorang pria dan bersikeras akan mengambil tindakan hukum.
Seperti diberitakan sebelumnya, Federasi Sepakbola Yordania mengajukan 'pemeriksaan verifikasi gender' kepada Konfederasi Sepakbola Asia (AFC) setelah bertanding September lalu di Uzbekistan.
Zohreh Koudaei menyelamatkan dua penalti saat Iran menang 4-2 di final dan mengamankan tempat di Piala Wanita Asia untuk pertama kalinya.
Berbicara kepada media Turki, Hurriyet, Zohreh Koudaei mengatakan: "Saya seorang wanita. Ini adalah tindakan intimidasi oleh Yordania. Saya akan mengajukan tindakan hukum."
"Saya akan menuntut Federasi Sepak Bola Yordania. Mereka melakukan tindakan intimidasi," ungkap Zohreh Koudaei.
Saat membahas tuduhan mengejutkan itu, seorang juru bicara AFC menolak untuk mengkonfirmasi apakah mereka akan menyelidiki permintaan tersebut.
Dalam sebuah pernyataan: "AFC tidak ingin mengomentari penyelidikan dan/atau prosedur yang sedang berlangsung, baik yang sedang berlangsung atau potensial."
Menurut penyiar Arab Saudi Al Arabiya melalui Times, Zohreh Koudaei sebelumnya telah ditanyai tentang jenis kelaminnya.