News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Super Pandit

AC Milan Bidik Lingard, Kecocokan dengan Skema Pioli, Tiru Langkah Moyes & Pelayan Zlatan

Penulis: deivor ismanto
Editor: Dwi Setiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Manajer Norwegia Manchester United Ole Gunnar Solskjaer (C) menggantikan gelandang Manchester United Inggris Jesse Lingard selama pertandingan sepak bola leg kedua UEFA Europa League 16 terakhir antara Manchester United dan Linzer ASK di Old Trafford di Manchester, barat laut Inggris, pada 5 Agustus 2020. Oli SCARFF / AFP

Datangnya Jadon Sancho dan Cristiano Ronaldo membuat nama Lingard terpinggirkan, Ronaldo dipercaya sebagai starter, sedangkan Sancho menjadi pemain pertama yang dilirik Ole untuk masuk dari bangku cadangan.

Dikutip dari Transfermarkt, Lingard tampil sebanyak delapan kali untuk Setan Merah dengan menit bermain sebanyak 148 menit.

Lingard selalu tampil dari bangku cadangan, ia belum merasakan tampil starter selama kembali berseragam Setan Merah di ajang Liga Inggris dan Liga Champions.

Situasi pelik Lingard bersama United bisa saja dimanfaatkan AC Milan untuk menariknya ke San Siro, dengan iming-iming menit bermain yang lebih banyak.

Skema 4-2-3-1 yang diterapkan Pioli, hampir mirip dengan skema yang dimiliki Moyes bersama West Ham.

Dengan begitu, sudah jelas Pioli dapat memanfaatkan atribut Lingard seperti yang telah dilakukan Moyes. Lingard tak akan kesulitan untuk beradaptasi.

Gelandang Inggris West Ham United Jesse Lingard melakukan selebrasi setelah mencetak gol kedua mereka selama pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara West Ham United dan Tottenham Hotspur di The London Stadium, di London timur pada 21 Februari 2021. (KIRSTY WIGGLESWORTH / POOL / AFP)

Baca juga: Seabrek Alasan van de Beek Harus Segera Tinggalkan Manchester United, Juventus & Barcelona Ngantri

Sebagai seorang playmaker, Lingard memiliki insting menyerang yang tajam, pergerakannya mampu merusak fondasi yang telah dibangun pertahanan lawan.

Perannya yang fleksibel juga dapat membuka celah bagi Zlatan untuk bebas bergerak menjemput bola hingga ke tengah.

Hal tersebut menguntungkan Zlatan untuk mencetak gol dari lini kedua. Kemampuan Lingard merangsek ke kotak penalti lawan juga bisa menghadirkan kemelut di depan gawang.

Situasi itu menguntungkan Zlatan yang bagus perihal penempatan posisi dan melakukan finishing.

Hal tersebutlah yang dilakukan Moyes, Lingard menjadi kunci dari moncernya Michail Antonio di musim lalu.

Tak hanya itu, Lingard bisa menjadi pemecah kebuntuan, intuisi mencetak golnya juga tergolong tinggi untuk pemain yang berposisi sebagai playmaker.

Torehan 9 gol dari 16 pertandingan bersama West Ham adalah buktinya, ia memiliki kaki kiri dan kanan sama baiknya, itu membuat Lingard dapat mencetak gol dari situasi tak menguntungkan.

Apalagi, kemampuan dribble dan kecepatannya juga dapat membantu Milan ketika mengalami kebuntuan.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini