Dilansir Fbref, tackles won per pertandingan Dest ada di angka 0.91, shots blocked per pertandingan 0.84, dan duels won hanya ada di angka 0.47 per pertandingannya.
Untuk ukuran pemain belakang itu bukanlah catatan yang bagus, itulah mengapa, Ronald Koeman lebih sering mempercayakan Oscar Mingueza untuk mengisi plot di bek kanan Barcelona.
Melihat hal tersebut, Dest memang memiliki kapabilitas untuk mendapatkan tranformasi posisi, kemampuannya dalam menyerang dapat juga dimaksimalkan Xavi untuk membuat serangan Barcelona lebih hidup.
Banyak pemain yang kariernya cemerlang setelah melakukan transformasi posisi, di antaranya adalah David Alaba yang awalnya bermain diposisi bek kiri lalu bertransformasi menjadi bek tengah.
Selain itu, ada juga nama Gareth Bale yang awalnya berposisi sebagai fullback kiri lalu bertransformasi menjadi penyerang sayap.
Dan Sergino Dest bisa saja akan menjadi Gareth Bale baru di masa depan, usianya yang muda serta atribut yang ia miliki di aspek bertahan cukup impresif.
Baca juga: Prediksi Line-up Liverpool vs Arsenal di Liga Inggris, Tugas Ramsdale Hentikan Jota, Mane & Salah
Baca juga: Lazio vs Juventus di Liga Italia: Bianconeri Tanpa Dybala, Kesempatan Chiesa jadi Del Piero Jilid II
Dilansir Transfermarkt, Dest telah menyumbangkan dua assist untuk Blaugrana musim ini, assist tersebut ia buat sang pemain diberi peran sebagai penyerang sayap.
Salah satu assistnya tercipta saat laga El Clasico yang berlangsung pada (24/10/2021).
Pemain berusia 20 tahun tersebut bergerak dari sisi kanan penyerangan Blaugrana, lalu dengan cermat memberikan umpan matang kepada Aguero yang berdiri bebas.
Sebagai seorang full back kanan, Dest memang memiliki kecepatan layaknya pemain sayap, ia juga memiliki skill olah bola yang mumpuni layaknya pemain sayap lainnya.
Selain itu, kelebihan Dest dibandingkan dengan full back lainnya adalah kemampuan melakukan tendangan dengan akurasi yang baik.
Dilansir Fbref, goals/shot on target per pertandingan Dest selama berkostum Barcelona ada di angka 1.12, dengan xG 0.28 dan xA 2.3. Untuk ukuran full back itu adalah catatan yang mentereng.
Lebih hebat lagi, adalah catatan Dest saat masih bermain untuk Ajax Amsterdam, ia mampu mencetak 6 gol dan 12 assist.
Melihat catatan statistik tersebut, memang bukan keputusan yang salah jika Xavi memberi kesempatan bagi Dest untuk tampil di posisi yang lebih menyerang.