TRIBUNNEWS.COM - Perjalanan karir Ole Gonnar Solskjaer bersama Manchester United sudah berakhir, ia dipecat usai kekalahan memalukan melawan Watford pada (20/11/2021).
Sebelumnya, Manchester United juga dibawahnya mengalami dua kekalahan menyakitkan saat bersua Liverpool dan Manchester City di kandang sendiri, Setan Merah kalah dengan skor mencolok 0-5 dan 0-2.
Tak hanya itu, di tangan Solskjaer musim ini Setan Merah menjadi salah satu tim dengan jumlah kebobolan terbanyak di Liga Inggris.
Gawang David De Gea sudah dibobol lawan sebanyak 21 kali, menjadi tim dengan jumlah kebobolan terbanyak setelah dua tim papan bawah, Norwich City (27) dan Newcastle United (27).
Baca juga: Kekecewaan Wayne Rooney dengan Pemain Manchester United saat Lawan Watford, Siap Gantikan Solskjaer?
Baca juga: Curhatan Emosional Perpisahan Solskjaer Bersama Manchester United, Terima Kasih Setan Merah!
Alhasil, kini Setan Merah hanya bertengger di posisi kedelapan klasemen Liga Inggris dengan hanya mengumpulkan 17 poin dari 12 pertandingan.
Pemecatan pun menjadi hal yang wajar, Solskjaer gagal membawa Manchester United berada di tempat yang seharusnya.
Namun, ada beberapa jasa dari juru taktik asal Norwegia tersebut yang tak boleh dilupakan begitu saja oleh para pendukung Manchester United.
Meski nihil gelar, legenda Setan Merah ini memiliki barisan catatan mencolok yang membuat namanya tidak pantas untuk diolok-olok.
Membawa Setan Merah menjadi runner up: prestasi tertinggi sejak musim 2012/2013
Di musim lalu, (2020/2021) Solskjaer mampu membawa Manchester United finish di peringkat kedua Liga Inggris dengan torehan 74 poin, ia mampu membawa Setan Merah untuk duduk di atas Liverpool dan Chelsea yang memiliki skuat mentereng.
Itu merupakan salah satu prestasi tertinggi mereka sejak terakhir menjadi juara pada musim 2012-2013 di era kepelatihan Sir Alex Ferguson.
Hebatnya lagi, Solskjaer selalu mampu membawa Setan Merah di posisi yang lebih baik setiap musimnya.
Di musim perdananya, ia hanya mampu membawa United berada di peringkat keenam.
Di musim selanjutnya, Marcus Rashford dan kawan-kawan mampu dibawanya finish di peringkat ketiga, dan di musim lalu, tangan dingin Solskjaer membawa United bertengger di posisi kedua di bawah Manchester City yang menjadi jawara.