TRIBUNNEWS.COM - Teka-teki kursi kepalatihan Manchester United usai pemecatan Ole Gunnar Solskjaer masih menjadi misteri.
Siapa sososk yang tepat untuk menggantikan Solskjaer untuk memimpin Jadon Sancho Cs?
Untuk sementara, Manchester United menunjuk Michael Carrick sebagai pelatih kepala menggantikan Solskjaer.
Masa bakti Carrick belum diketahui hingga kapan, namun yang jelas, Manchester United bakal melakoni pertandingan berat dala dua pekan ke depan.
Baca juga: Cristiano Ronaldo Ingin Luis Enrique Menggantikan Ole Gunnar Solskjaer Sebagai Manajer Man United
Melawan Villarreal dalam lanjutan penyisihan grup Liga Champions, Chelsea dan Arsenal di Liga Inggris.
Hasil dari 3 pertandingan tersebut bisa saja memberikan kejelasan atau gambaran siapa yang bakal memimpin skuat Setan Merah.
Wakil ketua Eksekutif Manchester United, Ed Woodward bisa istirahat untuk memikirkan bagaimana langkah klub berikutnya, memperbaiki kesalahan yang dilakukan dalam beberapa masa ke belakang sejak ditinggal Sir Alex Ferguson.
Banyak pakar dan berita yang berkembang bahwa yang pantas untuk menggantikan Solskjaer adalah Mauricio Pochettino.
Penunjukkan Pochettino sangat masuk akal. Ini hampir dilakukan klub pada musim panas 2019 lalu, beberapa bulan sebelum dirinya dipecat Tottenham.
Poch, Pochettino adalah sosok pelatih yang mengharapkan kesetiaan dan kerja keras dari timnya dan mengharapkan kekuatan yang besar di tempat dia bekerja, menurut laporan Goal Internasional.
Tidak satu pun dari hal di atas mungkin terjadi pada klub asuhannya saat ini, PSG, di mana skuat bertabur bintang dan kompetisi yang kurang cocok dengan Poch, bagi sebagian orang.
Apa yang dibutuhkan Manchester United saat ini adalah ahli taktik modern yang handal, seorang pelatih dengan keahlian dan pelatihan elit untuk membawa klub sejajar dengan Chelsea, Liverpool, hingga Manchester City dari segi permainan.
Baca juga: Julen Lopetegui Juga Termasuk Kandidat Pelatih Manchester United Pengganti Ole Gunnar Solskjaer
Di bawah Solskjaer banyak kekurangan yang terjadi, satu contohnya saja dia tidak benar-benar melatih pemain dalam hal pressing, mengharapkan pemain untuk menyelesaikan sendiri dengan menutup lawan yang terdekat dengan mereka.
Pola acak United dan ketidakdisiplinan posisi ini jauh berbeda dengan akurasi yang diterapan Jurgen Klopp, Pep Guardiola, dan Thomas Tuchel.