News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga Champions

Xavi Hadapi Ujian di Level Lebih Tinggi, Barcelona Menjamu Benfica. Jaga Peluang Barca Wajib Menang

Penulis: Deny Budiman
Editor: Muhammad Barir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelatih Barcelona Spanyol Xavi (kanan) berbicara dengan Gerard Pique (C) dan Sergio Busquets (kiri) selama pertandingan sepak bola liga Spanyol antara FC Barcelona dan RCD Espanyol, di stadion Camp Nou di Barcelona pada 20 November, 2021.

Direct Points
- Xavi debut di Liga Champions
- Barca wajib menang untuk buka peluang lolos
- Pertemuan pertama, Barca disikat Benfica 0-3

TRIBUNNEWS.COM, BARCELONA- Xavi Hernandez menghadapi ujian dengan level lebih tinggi saat Barcelona menjamu wakil Portugal, Benfica dalam pekan kelima grup E Liga Champions di Stadion Camp Nou, Barcelona, Rabu (24/11) dini hari nanti.

Dalam debutnya di La Liga dua hari lalu (21/11), Xavi beruntung membawa Barcelona mengalahkan Espanyol 1-0 lewat gol penalti Memphis Depay. Banyak yang menilai, harusnya wasit tak mengganjar penalti karena jatuhnya Depay di kotak terlarang bukan hasil pelanggaran.

Melawan Benfica dini hari nanti, Xavi tak boleh lagi berharap kepada keberuntungan.

Debutnya di Liga Champions ini sekaligus juga adalah laga hidup mati.

Barca wajib menang untuk bisa lolos ke babak knockout menemani Bayern Muenchen yang sudah lebih dulu lolos sebagai peringkat satu grup dengan poin sempurna, 12 dari empat kali laga.

Barcelona sementara di posisi dua dengan enam poin, dan Benfica di posisi tiga dengan empat poin. Peserta lain, Dinamo Kiev sudah tipis harapan ikut lolos karena hanya punya satu poin dengan dua laga tersisa.

Pelatih baru Spanyol FC Barcelona Xavi Hernandez (kanan), diapit oleh presiden FC Barcelona Spanyol Joan Laporta, berpose dengan jerseynya saat upacara penyerahan di stadion Camp Nou di Barcelona pada 8 November 2021. (LLUIS GENE / AFP)

Setelah melawan Benfica, Los Cules selanjutnya akan melawat ke Allianz Arena, markasnya Bayern Muenchen dalam laga terakhir. Keduanya sama-sama laga krusial yang harus disapu-bersih untuk mengamankan jalan ke-16 besar.

Benfica jelas bukan lawan enteng. Bahkan, dalam leg pertama di Stadion da Luz, Lisbon (30/9) lalu, Barca yang saat itu masih ditukangi Ronald Koeman, disikat 3-0 lewat dua gol Darwin Nuenuez, dan Rafa Silva.

Ada pelajaran penting bisa diambil dari laga tersebut. Barca mendominasi penguasaan bola 60 persen, namun hanya bisa melepaskan delapan tendangan ke gawang, dengan cuma satu yang akurat.

Sedang Benfica melepaskan 12 tendangan ke gawang, enam akurat, dan berbuah tiga gol.

Dari statistik tersebut terlihat, sekalipun lebih sering menguasai bola, namun skuat Barca kurang kreatif saat menyerang, hingga hanya punya sedikit peluang.

Pemain depan Barcelona Barcelona Memphis Depay (kanan) berebut bola dengan bek Espanyol Uruguay Leandro Cabrera selama pertandingan sepak bola liga Spanyol antara FC Barcelona dan RCD Espanyol, di stadion Camp Nou di Barcelona pada 20 November 2021. (Pau BARRENA / AFP)

Celakanya, dalam debut Xavi kontra kemarin, fenomena serupa kembali terulang. Barca mendominasi penguasaan bola sampai 65 persen, tapi kesulitan menembus pertahanan Espanyol. Sampai kemudian "pertolongan" dalam bentuk penalti itu pun datang.

Xavi mengakui, pekerjaan rumah timnya sekarang adalah bagaimana menambah kreativitas di lini depan.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini